Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Irjen Nico Afinta dari jabatannya sebagai Kapolda Jawa Timur. Pencopotan diduga terkait dengan Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.
Irjen Nico Afinta diberi tugas baru sebagai Sahlisosbud Kapolri. Sedangkan jabatan Kapolda Jawa Timur diisi Irjen Teddy Minahasa.
Mutasi ini tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/2134/X/KEP/2022. Mabes Polri beralasan mutasi dilakukan untuk penyegaran di korps Bhayangkara.
"Ya betul, tour of duty dan tour area. Mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi Polri dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Deddy Prasetyo.
Siapa Irjen Nico Afinta, berikut profilnya:
Irjen Nico Afinta adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1992. Pria kelahiran Surabaya, 30 April 1971 ini memiliki banyak pengalaman di bidang reserse.
Nico Afinta memulai kariernya di kepolisian sebagai Pamapta Poltabes Semarang pada 1993. Sebagian besar kariernya dihabiskan di tanah Jawa.
Pada 2011, Irjen Nico mulai ditarik ke Jakarta. Dia menjabat sebagai Wadirreskrimum Polda Metro Jaya. Kemudian Jenderal Bintang Dua itu juga pernah menjadi Staf Ahli Sosial Politik Kapolri sebelum diangkat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan.
Kemudian pada November 2020, Irjen Nico dilantik sebagai Kapolda Jawa Timur. Dia menggantikan Irjen Fadil Imrran yang ditarik sebagai Kapolda Metro Jaya.
Berbagai kasus yang pernah dipegangnya adalah menguak penyeludupan sabu seberat 1 ton asal China di Serang, Banten. Terlibat dalam penangkapan aktivis Ratna Sarumpaet, yang terkena tindak pidana atas berita bohong tentang penganiayaannya di Bandung, Jawa Barat.
Hingga pada 6 Agustus 2020, dia mengungkap kasus tiga kuintal sabu asal malaysia saat menjabat Kapolda Kalimantan Selatan.
Sebelum pencopotan ini terjadi, Irjen Nico Afinta tersandung dalam berbagai isu seperti Konsorsium 303 judi online, kasus Irjen Ferdy Sambo, dan terakhir Tragedi Kanjuruhan.
1. Konsorsium 303 judi online
Irjen Nico Afinta tercatat dalam bagan 'Kekaisaran Ferdy Sambo Konsorsium 303' alias Konsorsium 303 judi online.
Dalam Bagan Konsorsium 303 itu disebutkan, Irjen Nico Afinta terlibat dalam konsorsium sejak menjadi reserse. Dia disebut menerima aliran dana dari bawahannya di Polda Metro Jaya.
Selain itu, Nico Afinta juga disebut menerima dana dari bawahannya di Polda Jawa Timur yang disebut-sebut sebagai 'Kasir Wilayah Jatim'.
Menjawab isu tersebut, Irjen Nico Afinta membuktikan menangkapi pelaku judi di wilayah hukumnya. Mulai judi konvensional seperti togel, dadu, cap ji ki hingga sabung ayam.
Selanjutnya ikut Skenario Ferdy Sambo di kasus pembunuhan Brigadir J >>>
Jika ditotal sudah 838 pelaku judi yang ditangkap sejak Januari 2022.
“Ini komitmen Bapak Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam menindaklanjuti perintah Kapolri untuk memberantas perjudian,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto dikutip dari laman Tribrata News, Sabtu 3 September 2022.
Mengenai Konsorsium 303 ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Polri telah membentuk tim gabungan bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Baca juga
Polri Sebut Konsorsium 303 Judi Online Tidak Ada, tapi Masih Ditelusuri
"Terkait dengan kasus konsorsium perjudian, ini juga perlu saya sampaikan kepada rekan-rekan bahwa kepolisian di tahun 2022, kita terus melaksanakan kegiatan pemberantasan perjudian, baik judi yang namanya judi online maupun judi konvensional," ujar Listyo Sigit pada 1 Oktober.
2. Ikut perkuat skenario Ferdy Sambo di kasus pembunuhan Brigadir J
Belum usai namanya tersangkut dalam jaringan Konsorsium 303, Irjen Nico Afinta juga disebut dalam kasus Ferdy Sambo lainnya. Dia diduga ikut memperkuat skenario Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Skenario itu adalah tewasnya Brigadir J lantaran baku tembak dengan Bharada E. Baku tembak terjadi lantaran Brigadir J melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
Keterlibatan ini terjadi saat Irjen Nico Afinta bertemu dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, dan Kapolda Sumatera Utara, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.
Baca juga
3 Kapolda Sebar Skenario Ferdy Sambo Soal Tewasnya Brigadir J, Ini Kata Polri
Ketiga jenderal itu diduga menyebarkan skenario awal Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Kapolri langsung pasang badan dan menyatakan tidak ada keterlibatan tiga jenderal tersebut dalam kasus Ferdy Sambo.
"Dugaan keterlibatan tiga kapolda (salah satunya Nico Afinta) di kasus FS, Propam dan tim Irsus sudah memeriksa. Sampai saat ini kesimpulannya tidak ada keterkaitan dengan skenario kasus FS," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
3. Tragedi Kanjuruhan
Kasus terakhir yang mencuat adalah Tragedi Kanjuruhan. Peristiwa ini terjadi pada 1 Oktober 2022 usai laga LIga Indonesia antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Usai pertandingan yang dimenangkan Persebaya dengan skor 3-2 itu, suporter memasuki lapangan Stadion Kanjuruhan. Kondisi terus memburuk hingga akhirnya polisi melepas tembakan gas air mata.
Sebanya 700 orang menjadi korban dalam kejadian ini. Dari jumlah itu, 131 orang meninggal dunia.
Baca juga
Update Korban Tragedi Kanjuruhan: Bertambah Jadi 714 Orang
Polri sudah menetapkan enam tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah:
- Kepala Satuan Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi
- Komandan Kompi (Danki) Brimob Polda Jawa Timur, AKB Hasdarman
- Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Malang, Kompol Wahyu Setyo Pranoto
- Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita
- Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan, Abdul Haris
- Security Officer, Suko Sutrisno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News