Jika ditotal sudah 838 pelaku judi yang ditangkap sejak Januari 2022.
“Ini komitmen Bapak Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam menindaklanjuti perintah Kapolri untuk memberantas perjudian,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto dikutip dari laman Tribrata News, Sabtu 3 September 2022.
Mengenai Konsorsium 303 ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Polri telah membentuk tim gabungan bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Baca juga
Polri Sebut Konsorsium 303 Judi Online Tidak Ada, tapi Masih Ditelusuri
"Terkait dengan kasus konsorsium perjudian, ini juga perlu saya sampaikan kepada rekan-rekan bahwa kepolisian di tahun 2022, kita terus melaksanakan kegiatan pemberantasan perjudian, baik judi yang namanya judi online maupun judi konvensional," ujar Listyo Sigit pada 1 Oktober.
2. Ikut perkuat skenario Ferdy Sambo di kasus pembunuhan Brigadir J
Belum usai namanya tersangkut dalam jaringan Konsorsium 303, Irjen Nico Afinta juga disebut dalam kasus Ferdy Sambo lainnya. Dia diduga ikut memperkuat skenario Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Skenario itu adalah tewasnya Brigadir J lantaran baku tembak dengan Bharada E. Baku tembak terjadi lantaran Brigadir J melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
Keterlibatan ini terjadi saat Irjen Nico Afinta bertemu dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, dan Kapolda Sumatera Utara, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.
Baca juga
3 Kapolda Sebar Skenario Ferdy Sambo Soal Tewasnya Brigadir J, Ini Kata Polri
Ketiga jenderal itu diduga menyebarkan skenario awal Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Kapolri langsung pasang badan dan menyatakan tidak ada keterlibatan tiga jenderal tersebut dalam kasus Ferdy Sambo.
"Dugaan keterlibatan tiga kapolda (salah satunya Nico Afinta) di kasus FS, Propam dan tim Irsus sudah memeriksa. Sampai saat ini kesimpulannya tidak ada keterkaitan dengan skenario kasus FS," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
3. Tragedi Kanjuruhan
Kasus terakhir yang mencuat adalah Tragedi Kanjuruhan. Peristiwa ini terjadi pada 1 Oktober 2022 usai laga LIga Indonesia antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Usai pertandingan yang dimenangkan Persebaya dengan skor 3-2 itu, suporter memasuki lapangan Stadion Kanjuruhan. Kondisi terus memburuk hingga akhirnya polisi melepas tembakan gas air mata.
Sebanya 700 orang menjadi korban dalam kejadian ini. Dari jumlah itu, 131 orang meninggal dunia.
Baca juga
Update Korban Tragedi Kanjuruhan: Bertambah Jadi 714 Orang
Polri sudah menetapkan enam tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah:
- Kepala Satuan Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi
- Komandan Kompi (Danki) Brimob Polda Jawa Timur, AKB Hasdarman
- Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Malang, Kompol Wahyu Setyo Pranoto
- Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita
- Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan, Abdul Haris
- Security Officer, Suko Sutrisno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News