Badai sitokin dapat dipicu oleh sejumlah infeksi, termasuk influenza, pneumonia, dan sepsis. Respons imun yang meningkat ini tidak terjadi pada semua pasien dengan infeksi parah, tetapi para ahli tidak tahu apa yang membuat beberapa orang lebih rentan daripada yang lain.
Terkhusus pada orang dengan corona. Sejauh ini beberapa pasien menjadi sangat sakit dengan cepat karena badai sitokin. Sebagian besar pasien corona dengan badai sitokin mengalami demam dan sesak napas, kemudian menjadi sulit bernapas sehingga akhirnya membutuhkan ventilator. Kondisi ini biasanya terjadi sekitar enam atau tujuh hari setelah timbulnya penyakit.
Tidak ada cara untuk menguji apakah seseorang mengalami badai sitokin atau tidak, meskipun pemeriksaan darah dapat memberikan petunjuk kepada dokter bahwa respons hiper-inflamasi sedang terjadi.
Tes darah bisa saja dilakukan untuk deteksi badai sitokin tetapi belum cukup valid. Sejauh ini gejala yang sudah akurat adalah ketika seorang pasien terus mengalami kesulitan bernapas meskipun menerima oksigen. Hal itu mungkin berarti tubuh mereka sedang mengalami badai sitokin.
Tidak Hanya pada Pengidap Corona >>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News