Menko Polhukam Mahfud MD menyentil penanganan kasus polisi tembak polisi dengan tersenyum kecut. Banyak logika yang tidak cerdas berkembang dalam pengusutan kasus ini.
Kasus polisi tembak polisi melibatkan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat dan Bharada E alias Bharada Richard Eliezer. Brigadir Yosua tewas dalam baku tembak yang terjadi di rumah Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 itu.
Mahfud MD menilai polemik kasus tewasnya Brigadir J ini menegangkan. Namun ada pula yang menggelitik dirinya.
"Polemik di media tentang tragedi tewasnya Brigadir J menegangkan. Tapi disela ketegangan tersungging juga senyum kecut saat pengacara keluarga Brigadir J bilang 'Kemarin katanya CCTV disambar petir, sekarang bilang CCTV ada. Seharusnya petirnya diperiksa juga'. Logika publik cerdas," kata Mahfud di laman akun Twitternya, dikutip Newscast, Rabu, 3 Agustus 2022.
Mahfud MD pun mengutip arahan Presiden Joko Widodo agar kasus tewasnya Brigadir J dibuka sejujur-jujurnya.
"Presiden minta agar ini dibuka dengan sejujur-jujurnya. Kalau ada yang tersembunyi atau disembunyikan, nanti akan terlihat kalau ada upaya seperti itu," kata Mahfud MD di Jakarta.
"Laporan ke saya itu ya Komnas HAM, masyarakat sipil, pengacaranya, ya LPSK, ya Kompolnas, semua lapor. Jadi saya minta masyarakat ikuti saja perkembangan ini nanti akan ada ujungnya. Saya tidak akan masuk ke substansinya," ujar Mahfud.
Artikel lainnya
- Cara Mudah Agar Buah Alpukat Cepat Matang Sempurna
- Pertamina Naikkan Lagi Harga 3 Jenis BBM, Ini Rincian Lengkapnya
- Bonge Tolak Duit dari Raffi Ahmad Rp50 Juta Hingga Rp100 Juta, Ada Apa?
- 5 Fakta Pesulap Merah yang Bikin Padepokan Gus Samsudin Ditutup Paksa
- Ustaz Abu Bakar Ba'asyir Sebut Pancasila Itu Dasarnya Tauhid, Bukan Syirik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News