Kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat masih terus berjalan. Kasus polisi tembak polisi ini sudah dalam tahap penyidikan.
Di tengah penyidikan, kini Bharada E alias Bharada Richard Eliezer, yang disebut sebagai sosok penembak yang menewaskan Brigadir Yosua, sudah bertugas kembali di kesatuannya di Brimob Polri.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, pengembalian Bharada E ke Brimob karena status ajudan Irjen Ferdy Sambo itu masih sebagai saksi.
"Ya (sudah ditarik)," ujar Irjen Dedi Prasetyo.
"Karena statusnya masih jadi saksi," kata dia.
Baca juga
Brigadir J Suka Pakai Parfum Istri Irjen Sambo dan Todong Pistol ke Foto Irjen Ferdy
Namun Irjen Dedi tidak menjelaskan lebih lanjut alasan penarikan Bharada E ke Mako Brimob.
Soal penarikan Bharada Richard ke Brimob juga dikonfirmasi Ketua LPSK, Hasto Atmojo. Menurutnya, hal tersebut dia ketahui saat hendak memanggil Bharada E untuk mengikuti assesmen.
"Jadi hari Rabu 27 Juli itu kan dijadwalkan dia dan Ibu P untuk bisa datang ke LPSK tapi mereka tidak datang. Kalau Ibu P pengacaranya melayangkan surat ke LPSK menyampaikan Ibu P tidak bisa datang karena belum siap secara psikologis untuk memberikan keterangan," kata Hasto.
"Sementara yang Bharada E ini nggak datang. Yang datang malah orang dari Mako Brimob menyampaikan bahwa sekarang Bharada E sudah ditarik ke Mako Brimob karena induk kesatuannya di Mako Brimob," tambahnya.
"Itu ditarik karena satuannya induknya di Mako Brimob," jelas Hasto.
Baca juga
11 Hasil Autopsi Brigadir J Versi Pengacara: Retakan Tengkorak Hingga Otak di Perut
Belum dilindungi LPSK
LPSK atau Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban juga menegaskan, pihaknya belum melakukan perlindungan terhadap Bharada E. Permohonan perlindungan itu sudah diajukan Bharada E sejak 13 Juli 2022.
"Belum (diberikan perlindungan). Kemarin saya risau. Publik judge LPSK memberi perlindungan. Kan Jumat kemarin (baru dimintai keterangan)," kata Ketua LPSK Hasto Atmojo.
Menurutnya, berdasarkan asesmen psikologi, kondisi Bharada E pun juga tampak normal. "Kami tanyakan tapi dia bilang baik-baik saja," ucap Hasto
Meski demikian, Hasto akan terus berkoordinasi dengan Komnas HAM dan Kompolnas terkait perlindungan terhadap pihak berpekara.
"Jadi memang investigasi diperlukan untuk mengetahui status hukum yang bersangkutan ini apa? Karena yang berhak mendapatkan perlindungan itu saksi, korban, atau saksi korban," jelasnya.
Selanjutnya pengakuan Bharada E lepaskan 2 tembakan terakhir untuk pastikan Brigadir J tewas >>>
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, menguak kesaksian Bharada E alias Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu kepada pihaknya.
Dalam keterangannya, Bharada Eliezer mengakui menembak Brigadir Yosua. Dia juga mengungkapkan kronologi terakhir di rumah Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.
"Pengakuan dari Bharada E, iya (menembak). Dia juga menjelaskan awal mula peristiwa ini terjadi. Ini versi Bharada E ya bukan versi Komnas HAM," kata Taufan dikutip Newscast.id dari YouTube MetroTV berjudul "KONTROVERSI - Bongkar Misteri Kematian Brigadir Yoshua", Jumat 29 Juli 2022.
Taufan menjelaskan, Bharada E mengungkapkan dia tiba di rumah Irjen Sambo dan langsung menuju lantai dua rumah tersebut.
Berikut pengakuan Bharada Eliezer yang diungkap Taufan Damanik:
Baca juga
2 Tembakan Terakhir Bharada E Pastikan Brigadir J Tewas
"Saat sampai tiba di rumah pribadi Pak Sambo yang juga terlihat di CCTV, mereka kemudian menuju ke rumah dinas untuk isoman. Setelah itu Bharada E naik ke atas ke lantai 2 masuk ke ruangan ADC ruang tidur dan bersih-bersih di situ. Tiba-tiba dia mendengarkan suara teriakan dari Istri Sambo," kata Taufan Damanik.
"Kemudian setelah dia mendengarkan teriakan itu dan menyebut namanya, lalu dia turun dari tangga lantai 2 ke bawah. Dia lihat Saudara Yosua kemudian dia bertanya dengan suara yang lebih kuat karena kaget. " Ada apa ini?"" ujarnya.
"Kemudian dia menyaksikan Saudara Yosua mengarahkan senjata ke dia dan menembak. Setelah beberapa tembakan itu, dia ke belakang dan kemudian dia mengokang senjata dan menurut dia, kena tembakannya. Setelah itu masih adu tembak lagi sampai kemudian saudara Yosua ini tersungkur," jelasnya.
"Kemudian dia lihat secara lebih dekat dan kemudian dia menembak dua kali lagi untuk memastikan orang yang menyerang dia ini itu betul-betul bisa dilumpuhkan," ujarnya.
"Itu kesaksian dia (Bharada E) sebagai terduga tindakan tembak menembak itu," kata Taufan Damanik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News