Pesawat Batik Air jurusan Jakarta-Makassar melakukan pengereman mendadak sesaat sebelum take-off. Pesawat itu kemudian batal melakukan penerbangan.
Dokter Boyke Dian Nugraha, yang menjadi penumpang di pesawat tersebut, menceritakan suasana di dalam kabin saat pesawat Batik Air rem mendadak.
Menurutnya, pesawat seharusnya terbang dari Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 30 Juli 2022, pukul 05.30 WIB. Namun, pihak maskapai memberi informasi ada keterlambatan penerbangan.
"Jadi kita mula-mula diumumkan penerbangan terlambat karena ada pengisian bahan bakar. Kan harusnya 5.30," kata Boyke.
Setelah itu, penumpang kemudian dipersilakan menuju pesawat. Hingga akhirnya siap untuk melakukan penerbangan.
Baca juga
Pesawat Batik Air Rem Mendadak Sebelum Take Off di Bandara Soeta, Ini Kronologinya
"Akhirnya pas kita berangkat jam 7.10 kira-kira mau naik mungkin 15 detik lagi terbang karena sudah ngung. Saya kan sering naik pesawat ya, tiba tiba direm. Itu yang namanya jantung deg-degan, artinya sudah ngangkang ke atas tiba tiba direm," katanya.
"Semua kaget juga. Terus tiba-tiba pramugari bilang tenang tenang saja. Lah kita gimana mau tenang tiba-tiba pesawatnya belok ke terminal. Pas pesawat berhenti kan ada teknisi teknisi terus saya ke toilet ketemu pilotnya, pramugarinya juga minta maaf," katanya.
Dokter Boyke mengaku pilot pesawat sempat memberi penjelasan ada gangguan pada ban pesawat tersebut. "Saya tanya kenapa, ban nya dok ada masalah," kata dokter Boyke.
Dia pun berterima kasih kepada pilot yang sigap menghentikan pesawatnya dan tidak memaksakan untuk terbang. "Coba kalau tidak dihentikan, malah bahaya, saya berterima kasih kepada Tuhan, pilotnya profesional. Selama ini saya naik Batik Air juga baik baik saja, semoga acara lancar semua," ucapnya.
Boyke pun mengaku sebelum kejadian ini, dia mengalami sejumlah kejadian aneh.
"Saya diberikan tanda dari Tuhan beberapa kali. Tadi pagi mau berangkat taksinya salah terminal. Saya bilang tidak apa apa. Pas di terminal saya salah antre di Lion Air, kemudian tahu-tahu dikasih tahu Batik Air sudah mau terbang," ucapnya.
"Saya juga ketemu rombongan pulang haji, saya mau tuntun kopernya tapi dia seperti menolak tidak mau pergi. Dia bawa air zam-zam. Ya alhamdulillah benar-benar diberikan perlindungan. Coba kalau terbang ban depannya tidak jalan bagaimana. Kalau terlambat biasa dalam kehidupan. Yang penting kita semua selamat," katanya.
Boyke mengaku dia akan berangkat ke Toraja untuk mengisi acara mengenai kanker serviks dan seks bebas ditunda.
"Saya sudah info ke panitia acara di Toraja. Kasihan panitia-nya sudah siapkan hotel dan lain lain. Saya bilang saya bertanggungjawab, walaupun ini bukan salah saya," ujarnya.
"Karena cuman ada satu penerbangan Wings ke Toraja jam 10.15 WIB. Saya bilang tidak masalah saya nambah satu hari Minggu asal ada pesertanya. Karena di Toraja kalau minggu kan suka ada acara gereja," ujarnya.
Selanjutnya penjelasan Batik Air >>>
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan kronologi versi Batik Air. Dia menjelaskan, pesawat tersebut berjenis Airbus 320-200 dengan registrasi PK-BKF.
"Dalam penerbangan ini, Batik Air bersiap untuk menerbangkan enam kru pesawat dan 131 tamu (penumpang). Setelah tahapan dan prosedur penanganan pesawat dan tamu di darat selesai, pesawat bergerak dan berada di landas pacu (runway) guna persiapan lepas landas (take off)" kata Danang dlaam keterangan tertulis yang diterima Newscast.id.
Danang menjelaskan, keputusan pilot membatalkan penerbangan atau rejected take off alias RTO lantaran kondisi mesin masih rendah.
"Dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan pada ID-6236, pilot memutuskan untuk membatalkan dan menunda keberangkatan (rejected take off/ RTO) kondisi kecepatan mesin masih rendah, dikarenakan ada indikator pada kokpit yang menunjukkan salah satu komponen pada pesawat perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut. Untuk itu, pilot melaporkan atas situasi yang terjadi dan mengemudikan pesawat kembali ke area/ landas parkir (apron)" jelasnya.
Setelah itu, awak pesawat mengarahkan penumpang kembali ke terminal keberangkatan. Penumpang akhirnya diberangkatkan dengan menggunakan pesawat lain.
"Kepada seluruh tamu bahwa penerbangan ID-6236 mengalami penundaan keberangkatan dipindahkan (mengganti) dengan menggunakan pesawat Batik Air lainnya," jelasnya.
"Penerbangan ID-6236 dipersiapkan menggunakan Airbus 320-200 registrasi PK-LUR dengan status kondisi laik terbang dan aman. Penerbangan ID-6236 menggunakan jadwal keberangkatan pukul 09.19 WIB dan waktu kedatangan di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin pada 12.24 WITA," ucapnya.
Atas insiden tersebut Danang mengucapkan permintaan maaf atas kejadian yang tidak nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News