-
Minta uang ke mertua untuk bayar eksekutor
Kopda Muslimin diketahui meminta uang kepada mertuanya sebesar Rp120 juta. Uang itu disebut untuk membiayai istrinya yang tengah dirawat akibat penembakan tersebut.
Hal ini diungkapkan seorang saksi yang berprofesi sebagai perawat burung peliharaan milik Kopda Muslimin. Saksi tersebut disuruh untuk mengambil Rp120 juta dari mertua Kopda Muslimin.
"Ketika di rumah sakit, saksi yang bertugas merawat burung, dia ditelepon oleh Muslimin, (disuruh) mengambil atau minta uang ke ibu korban atau ibu mertuanya untuk biaya rumah sakit. Perintahnya ada uang di Ibu (mertua) Rp 120 juta diantar ke rumah sakit untuk biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Setelah meminta Rp 120 juta, Kopda Muslimin kembali menyuruh saksi meminta Rp90 juta lagi ke mertuanya. Alasannya, pihak rumah sakit meminta biaya lebih.
"Perintah kedua kurang (uangnya). Pihak rumah sakit katanya minta Rp 90 (juta). Ternyata Rp 120 (juta) untuk bayar tersangka dan Rp 90 (juta) digunakan yang bersangkutan untuk melarikan diri," katanya.
Baca juga
Kopda Muslimin Minta Rp120 Juta Mertuanya Untuk Bayar Penembak Istrinya
-
Ditemukan tewas di Kendal
Setelah sempat buron, Kopda Muslimin tiba-tiba ditemukan tewas di rumah orang tuanya di Kendal pada Kamis, 30 Juli 2022.
"Berdasarkan informasi dari Ibu Rusiah (ibu kandung Kopda Muslimin) bahwa tadi pagi pukul 06.30 WIB pulang ke rumah di Kelurahan Trompo, Gang Adem Ayem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Alqudusy kepada detikcom, Kamis (28/7).
"Kemudian Kopda Muslimin diketahui muntah-muntah, lalu meninggal dunia," kata dia.
-
Sempat ditolak pacar barunya
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengungkapkan fakta baru bahwa pacar baru Kopda Muslimin ternyata menolak ajakan hidup bersama.
"Akhirnya M berang," kata Kombes Irwan.
Penolakan itu didapatkan Kopda Muslimin usai peristiwa istrinya ditembak. Usai peristiwa itu, Muslimin langsung pergi dan menemui pacarnya di kawasan Papandayan Semarang. Mereka kemudian menuju Wonosobo dengan naik motor.
Sesampainya di Wonosobo, ajakan Kopda Muslimin ternyata ditolak pacar barunya yang berinisial R itu. "(Kopda Muslimin) Pergi bawa motor R dan meninggalkan R sendirian di Wonosobo saat itu," jelas Irwan.
-
Tewas keracunan
Hasil autopsi terhadap jenazah Kopda Muslimin diketahui dia meninggal dunia akibat keracunan. Hal tersebut diungkap Komandan Pomdam (Danpomdam) IV/Diponegoro Kolonel CPM Rinoso Rudi.
Kolonel Rinoso menjelaskan, dari hasil autopsi diketahui Kopda Muslimin tewas 6-12 jam sebelum pemeriksaan dilakukan pukul 13.30 WIB. Maka, sesuai dengan keterangan saksi, jenazah ditemukan pukul 07.00 WIB di rumah orang tuanya di Kendal.
"Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan luka akibat kekerasan benda tajam atau benda tumpul," kata Rinoso.
"Dari pemeriksaan dalam, didapat tanda mati lemas yang diduga oleh karena tanda pada otak atau keracunan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News