Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Purnawirawan Susno Duadi, menemukan sejumlah kejanggalan dalam kematian Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Kejanggalan pertama yang ditemui Susno adalah proses autopsi pada jenazah Brigadir J. Dia menduga dokter itu bekerja di bawah tekanan.
“Dia memeriksa di bawah tekanan atau meriksa beneran, kalau meriksa beneran orang tidak akan ribut ini kena tembak peluru atau sayatan atau kena benda tumpul, atau dokter-dokteran,” kata Susno dalam Program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV.
“Dokter yang memeriksa dan yang memberikan autopsi itu harus diperiksa bila perlu dinonaktifkan, karena dia janggal dan visumnya," ujarnya.
"Harus dibuka ke publik apa visum yang dibuat dokter itu,” kata Susno Duadji.
Baca juga
Polri Prarekonstruksi Tewasnya Brigadir J Tanpa Bharada E, Irjen Sambo dan Istri
Selain itu Susno juga menyoroti soal lambatnya Polri menyampaikan informasi peristiwa polisi tembak polisi.
“Kejadian pada hari Jumat, diumumkan pada hari Senin, kok masa kejahatan ada hari libur, gak benar itu” ujar sosok yang pernah terkenal dalam skandal Cicak vs Buaya itu.
Kejanggalan ketiga adalah mengenai ponsel. Menurutnya, kenapa hanya ponsel milik Brigadir J saja yang diperiksa.
Baca juga
Kasus Dugaan Pembunuhan Brigadir J Naik ke Penyidikan, Siapa Tersangkanya?
“Kok yang dicari hp nya Brigadir J yang dicari, kenapa HP pak Sambo dan ibu Sambo gak (diperiksa) kenapa hp Bharada E,” ujarnya.
“Kemudian hilang, Kadiv Humas bilang (CCTV) sudah ditemukan, bukan sudah disita, tapi sudah ditemukan berarti decorder benar-benar hilang, kenapa dihilangkan, siapa yang menghilangkan,” ujarnya.
Artikel lainnya
- 3 Tempat Main Salju di Jabodetabek, Cocok Bermain Bareng Anak
- Pilot Citilink Kolaps, Pramugari ke Penumpang: Ada yang Tahu Terbangkan Pesawat Ini?
- Rayakan Hari Anak Nasional: Yuk Ajak Anak Main di 7 Playground di Jakarta Ini
- Nikita Mirzani Ditangkap Karena Sering Mangkir, Pengacara Protes
- Bolehkah Berwudhu Tanpa Mengenakan Pakaian, Ini Penjelasan UAS dan Buya Yahya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News