Saat perjuangan melawan Belanda, nama Pattimura lebih dikenal dibanding Thomas Matulessy. Pattimura merupakan nama gelar yang artinya 'Patih Muda' dan beragama Islam.
Kemudian ada sejarawan bernama Mansyur Suryanegara yang menyatakan nama asli Kapitan Pattimura adalah Ahmad Lussy. Hal itu diungkapkan Mansyur Suryanegara dalam bukunya berjudul Api Sejarah Volume I (2009).
Dalam buku itu, Mansyur menyatakan Pattimura adalah Muslim yang taat dan keturunan ulama dan bangsawan. Pattimura atau Ahmad Lussy disebut lahir di Hualoy, Seram Selatan (bukan Saparua seperti yang dikenal dalam sejarah versi pemerintah).
Pattimura disebut keturunan dari Kerajaan Islam Sahulau, yang saat itu dipimpin Sultan Abdurrahman. Raja ini dikenal pula dengan sebutan Sultan Kasimillah.
Hal inilah yang kemudian menjadi dasar dari Ustaz Adi Hidayat melontarkan ceramah yang viral tersebut.
"Soal Pattimura..Ustad Adi Hidayat gak salah..Itu sudah diberitakan Panjimas medio awal 80an. Dan bukan ujug ujug .. itu lewat penelitian sejahrwan Maluku alm Drs Muhammad Nur Tawainella," tulis akun Twitter @is_pelssy.
Ahmad Mansyur menulis buku tersebut didasarkan dari pengakuan sejarawan asal Maluku, M Nur Tawainella. Sosok ini pernah menulis soal manipulasi sejarah perlawanan Maluku pada tulisan berjudul Menjernihkan Sejarah Pahlawan Pattimura Tulisan ini diterbitkan Majalah Panji Masyarakat No 431 tahun XXV yang terbit pada 11 Mei 1984.
Meski demikian, muncul anggapan Pattimura versi Ahmad Lussy dan versi Thomas Matulessy adalah dua sosok yang berbeda. Namun keduanya sama-sama berjuang dalam mengusir penjajahan Belanda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News