Versi Imigrasi Indonesia
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta, Ibnu Chuldun, menjelaskan, insiden itu berawal saat petugas Imigrasi Jakarta Selatan mendatangi sebuah hotel.
Imigrasi menerima laporan ada sekelompok WNA yang sudah habis izin tinggalnya. Pihak hotel tersebut memberitahu WNA itu sudah pindah ke sebuah apartemen di Jakarta Selatan.
Pihak Imigrasi lalu mendatangi apartemen tersebut. Saat sampai di lobi, petugas melihat seorang WNA. WNA itu ditanyain soal dokumen tinggal, namun malah balik menghardik petugas.
"Ketika petugas menanyakan paspor dan identitas dirinya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen. Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor imigrasi," ujar Ibnu.
Pria itu diminta ikut ke kantor Imigrasi, namun menolak. Cekcok terjadi, hingga ada pemukulan oleh si pria ke petugas. Petugas juga melakukan tindakan, hingga potongan adegan cekcok si pria dan petugas Imigrasi Jakarta Selatan viral dalam bentuk video.
"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor Imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," ujar Ibnu dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (10/8).
"Akibat pemukulan tersebut, salah satu petugas kami mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri dan ini bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugas kami. Setelah pemukulan itu, petugas kami lantas memegangi WNA tersebut. Jadi, yang terlihat di video itu justru petugas kami berusaha mencegah WNA asal Nigeria itu kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan," kata Ibnu.
"Dalam perjalanan menuju kantor itulah yang bersangkutan melakukan pemukulan terhadap petugas kami sehingga harus dipegangi. Dia terus berteriak-teriak sepanjang perjalanan dan sampai di kantor imigrasi juga masih berteriak. Padahal, petugas tidak melakukan kekerasan kepadanya. Setelah ditanyai, barulah akhirnya dia mengaku sebagai diplomat dengan menyerahkan Kartu Diplomatik Kedutaan Nigeria," ungkap Ibnu.
Kemenlu Nigeria Meradang >>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News