Vaksin Moderna diklaim lebih manjur melawan virus Covid-19 varian Delta jika dibandingkan dengan Pfizer/BioNTech.
Studi ini merupakan hasil dari dua penelitian di Amerika Serikat dan Kanada yang dirilis di medRxiv pada 8 Agustus.
Dalam penelitian melibatkan 50.000 lebih pasien Covid-19 jaringan Mayo Clinic Health System, para peneliti mendapatkan hasil efektivitas vaksin Moderna terhadap infeksi turun menjadi 76 persen pada Juli, padahal pada awal 2021 sebesar 86 persen. Kasus infeksi melibatkan varian Delta sedang dominan di AS pada Juli.
“Sementara setiap vaksin tetap efisien dalam menghentikan rawat inap COVID, suntikan booster Moderna mungkin penting bagi siapa saja yang memperoleh vaksin Pfizer atau Moderna awal 12 bulan ini,” kata Dr. Venky Soundararajan dari Massachusetts information analytics firm nference, yang memimpin penelitian Mayo.
Baca Juga:
Tak Disangka, Pemegang Salah Satu Hak Paten Vaksin AstraZeneca Peneliti Indonesia
Dalam penelitian terpisah, penghuni panti jompo di Ontario, Kanada, menghasilkan respons kekebalan yang lebih kuat, terutama terhadap varian yang mengkhawatirkan, setelah menerima vaksin Moderna dibandingkan setelah menerima vaksin Pfizer/BioNTech.
Anne-Claude Gingras dari Lunenfeld-Tanenbaum Research Institute di Toronto, yang memimpin penelitian di Kanada mengatakan, orang tua mungkin menginginkan dosis vaksin yang lebih besar, booster, dan tindakan pencegahan yang berbeda.
Baca Juga:
Kantongi Izin BPOM, Ini Spesifikasi Vaksin Pfizer yang Diklaim Miliki Efikasi 100%
"Kami terus percaya, penguat dosis ketiga mungkin diperlukan dalam waktu 6 hingga 12 bulan setelah vaksinasi penuh untuk mempertahankan tingkat perlindungan tertinggi." kata juru bicara Pfizer ketika diminta untuk menanggapi temuan tersebut.
Pada awal bulan Juli, Pfizer berencana untuk menyerahkan data kepada regulator AS pada pertengahan Agustus tentang manfaat dosis ketiga, setelah penelitian yang mereka lakukan menunjukkan bahwa efektivitas vaksin Pfizer terus menurun hingga 84 persen setelah empat hingga enam bulan setelah seseorang mendapatkan dosis kedua.
Pfizer juga berencana mengajukan aplikasi untuk suntikan booster ke FDA pada bulan ini.
Baca Juga:
- Penghina Vaksin Covid-19 Meninggal Karena Virus Corona
- Penyuntik Vaksin Kosong Jadi Tersangka, Akui Suntik 599 Orang
- Studi: Antibodi Sinovac Turun Setelah 6 Bulan, AstraZeneca Campur Pfizer Bentuk Antibodi 6X
- Dokumen CDC Bocor, Sebut Varian Delta Lebih Bahaya dari Perkiraan
- Sertifikat Vaksin Belum Muncul di Pedulilindungi, Ini Solusinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News