Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X meradang. Kasus klitih di Jogja makin meresahkan. Seorang pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Daffa Adzin Albazith meninggal usai menjadi korban klitih.
Klitih adalah suatu fenomena sosial di Yogyakarta yang dilakukan anak muda di usia 14-19 tahun yang merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas dengan melakukan perilaku agresivitas yang dilakukan dengan sengaja untuk melukai seseorang.
Sri Sultan meminta agar pelaku kejahatan klitih diproses tapa tebang pilih. Sebab, perilaku tersebut sudah masuk pelanggaran pidana.
"Ini pelanggaran pidana, saya kira dicari aja diproses. Kalau saya itu sudah berlebih kalau itu. Diproses saja secara hukum," kata Sultan, Senin, 4 April 2022.
Baca Juga
Klitih di Yogyakarta Makin Meresahkan, Pelajar SMA Muhammadiyah Tewas Disabet Gir
Sultan berharap kepolisian segera menangkap pelaku. Meski pelakunya masih dalam kategori anak-anak karena sudah menimbulkan korban hingga meninggal dunia.
"Iya (diproses hukum) perkara nanti (pelaku) anak ini pidana ya sampai meninggal ya. Penegak hukum bisa cari cara dia diproses di pengadilan," tegas Sultan.
"Kalau saya itu melanggar hukum. Bukan klitih kenakalan anak saja, tapi sudah terlalu jauh," sambungnya.
"Seperti itu bisa tapi di bulan apapun bisa terjadi. Saya nggak bisa mengatakan itu ya atau tidak karena yang namanya kejahatan bisa terjadi kapan pun," ujarnya.
Selanjutnya Daffa tewas usai jadi korban klitih >>>
Daffa Adzin Albazith tewas usai menjadi korban kejahatan klitih pada Minggu, 3 April. Pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta itu tewas di Jalan Gedongkuning, Kotagede, Kota Yogyakarta.
Polisi menyatakan, peristiwa berawal saat pelaku memainkan gas motor di depan warung makan tempat Daffa dan rekan-rekannya memesan makanan untuk sahur. Situasi memanas, korban bersama rekan-rekannya sempat terlibat aksi kejar mengejar dengan pelaku.
Daffa tewas usai terkena ayunan gir bertali yang dibawa kelompok pelaku. Dia sempat dirawat di RSPAU Hardjolukito sebelum dinyatakan meninggal pada Minggu pagi.
Pihak SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta menyatakan, Daffa dan rekan-rekannya tengah mencari makan sahur sebelum insiden terjadi. Saat ini korban sudah dimakamkan di Kebumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News