Wacana penundaan Pemilu 2024 hingga masa jabatan Presiden tiga periode makin kencang berembus. Sejumlah elit politik makin terang-terangan menunjukkan sikapnya untuk menunda pemilu dan memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi.
Najwa Shihab ternyata sudah mencium adanya dua agenda politik itu sejak Desember 2019 atau sesudah Pemilu 2019 digelar.
"Desember 2019. Acara ini hampir 3 tahun yang lalu. Dan kekhawatiran itu semakin nyata hari-hari ini," tulis Najwa Shihab dalam unggahan di Instagram pribadinya.
Dalam video berdurasi 1 menit 31 detik itu, Najwa Shihab menyatakan sudah mulai banyak tokoh yang berani menggaungkan wacana presiden tiga periode.
Baca Juga
Luhut: Jokowi Diperpanjang 3 Tahun, Indonesia Akan Lebih Baik
"....Kalau kita bersuara keras, itu artinya kita tidak pro kebaikan. Ketika kata-kata baik disematkan kepada kelompok tertentu. Dan yang tidak sama dengan orang itu, berarti tidak baik," ujar Najwa dalam video tersebut.
Najwa Shihab sudah prediksi soal adanya wacana masa jabatan presiden 3 periode sejak 2019
"Rasa-rasanya tak ada politisi seberani hari-hari ini lah. Tiga empat tahun yang lalu mana ada yang berani bilang presiden tiga periode, ya nggak sih," ujar dia.
"Mana ada yang berani bilang udah rakyat nggak usah dikasih kesempatan untuk memilih langsung," sambungnya.
"Upaya-upaya itu ada, tapi dengan bangga bilang kita mau presiden tiga periode, mengubah UUD untuk itu, rasa-rasanya dulu nggak ada yang berani selantang itu yah," katanya.
Baca Juga
Luhut Klaim Punya Big Data Aspirasi 110 Juta Rakyat Dukung Penundaan Pemilu
"Dan bahwa sekarang mereka tidak malu untuk bicara seperti itu, itu yang perlu diwaspadai," kata Najwa.
Unggahan itu saat ini sudah dilihat lebih dari 1,4 juta kali dan dikomentari lebih dari 2.900 kali.
"Ah Nana, I lop u pul," kata putri Gus Dur, Yenny Wahid, dalam komentar di unggahan Najwa Shihab itu.
"True dat!!!!!! Yesssss maaaaam!!," tulis artis Agnes Monica.
"Akhirnya kejadian juga....., Mungkin "MEREKA" sudah amnesia.." tulis salah satu netizen.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengklaim memiliki big data yang menyatakan 110 juta rakyat Indonesia menginginkan Pemilu 2024 ditunda.
"Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta," kata Luhut.
"Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah," ujarnya.
Luhut juga menyinggung soal perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, perpanjangan masa jabatan Jokowi akan membuat Indonesia lebih baik.
"Kalau ditambah tiga tahun, mungkin sekali, akan lebih baik. Sekali (tambah tiga tahun, Red)," kata Luhut saat menjadi tamu dalam Podcast Deddy Corbuzier.
Menurut Luhut, masa jabatan Jokowi pantas ditambah tiga tahun. Luhut beralasan, kinerja, pribadi, hingga capaian Jokowi sudah membuat keadaan Indonesia membaik seperti saat ini.
Artikel lainnya
- Juragan 99 Klaim Dapat Rp600 Miliar dari Jualan MS Glow
- Menteri PPN Suharso Monoarfa Gugat Cerai Istrinya
- Tampil di Jakarta November 2022, Berapa Harga Tiket Konser Justin Bieber?
- Presiden Jokowi Bolehkan Tarawih di Masjid dan Mudik, Bukber dan Open House Dilarang
- Begini Kasus yang Dilaporkan Istri Juragan 99 Terhadap Putra Siregar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News