Usai lulus kuliah, Ayu Kartika Dewi bekerja di P&G di Singapura sebagai Consumer Insights Manager dari 2007-2010. Keluar dari P&G, Ayu Kartike Dewi kemudian bergabung dengan Gerakan Indonesia Mengajar yang digagas Gubernur DKI Anies Baswedan.
Saat itu, Ayu yang merupakan angkatan pertama Indonesia Mengajar, ditugaskan mengajar di SD di Maluku Utara.
Ayu Kartika Dewi kemudian mendirikan Gerakan Sabang Merauke pada 2013. Gerakan ini merupakan program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia untuk menanamkan nilai toleransi.
Pada 2014, Ayu Kartike Dewi sempat bekerja sebagai konsultan di McKinsey selama 3 bulan. Dia juga pernah menjadi staf gubernur DKI pada era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2015-2017.
Ayu Kartika Dewi menjadi staf Ahok untuk urusan urban planning yang menangani persoalan perizinan, banjir tata ruang hingga urusan lurah dan camat untuk membuat Key Performance Indicator (KPI).
Pada 2019, Ayu Kartika Dewi ditunjuk Presiden Jokowi menjadi staf khusus. Dia ditugaskan menjadi staf khusus Presiden Jokowi di bidang sosial.
Kekayaan Ayu Kartika Dewi
Berdasarkan LHKPN KPK, Ayu Kartika Dewi memiliki harta senilai Rp900.755.023. Rinciannya:
Tanah dan bangunan Rp 457.008.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 411 m2/120 m2 di KAB / KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI Rp 141.093.000
2. Bangunan Seluas 23.6 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 315.915.000
Kas dan Setara Kas Rp 443.747.023
Total kekayaan Rp 900.755.023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News