Minyak goreng saat ini masih langka di masyarakat. Namun di tengah kelangkaan, para politisi bisa mendapatkan dan menjual minyak goreng dengan jumlah yang banyak.
Setelah Partai Solidaritas Indonesia yang menjual ratusan liter minyak goreng, kini giliran Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas yang melakukannya. Tak tanggung-tanggung, Ibas menyalurkan 16 ton minyak ke masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan putra bungsu Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, itu di sela kunjungannya ke dapil pada masa reses di DPR pada Rabu 9 Februari 2022.
"Ini adalah realitas kejadian yang kita temui di Kabupaten Ngawi ketika kami melakukan reses DPR RI. Kita serap aspirasi masyarakat tidak hanya dari pemberitaan, tapi kita melihat langsung di lapangan bahwa benar mereka merasa kesulitan dan mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok, seperti kedelai, lombok (cabai), daging, dan yang paling gaduh adalah minyak goreng," kata Ibas dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga
Minyak Goreng Langka, PSI Jual Ratusan Liter dengan Harga Murah, Dapat dari Mana?
Ibas menilai kebijakan harga minyak goreng yang ditentukan pemerintah tidak terealisasi dengan baik. Ibas mengaku menemukan harga minyak goreng mencapai Rp 90 ribu per liternya.
"Akan tetapi, realitasnya masyarakat masih harus membeli minyak goreng dengan harga yang lebih dari itu, bisa sampai 20 ribu hingga 30 ribu, bahkan ada yang sampai 90 ribu per liter. Kenaikan harga bahan pokok ini tentu menyulitkan masyarakat," ujarnya.
Baca Juga
Sindiran Admin Medsos Partai Gerindra Saat PSI Jual Ratusan Liter Minyak Goreng Murah
Ibas pun kemudian menjual 16 ton atau sekitar 16 ribu liter minyak goreng itu ke masyarakat dengan harga Rp 11.500 per liter.
"Saya menyambut baik atas segala aksi nyata para produsen, pemerintah pusat dan daerah dalam menyikapi tantangan ini. Kami sebagai wakil rakyat akan terus menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah untuk dicarikan solusi cepat dan terbaiknya," tutur Ibas.
Kegiatan Ibas ini pun mengundang banyak kritikan. Sebab, minyak goreng yang kini langka di masyarakat, tapi bisa didapatkan dengan mudah oleh para politisi.
Selanjutnya tanggapan Partai Demokrat soal tudingan Ibas timbun minyak goreng >>>
Ketua DPP Partai Demokrat, Didik Mukriyanto, buka suara soal adanya tudingan Ibas menimbun minyak goreng hingga 16 ton.
"Meskipun saya menghargai kebebasan berpendapat, dalam berpendapat harus tetap rasional, objektif, dan faktual. Menebar kebencian, kedengkian, dan fitnah adalah perilaku menyimpang dan jauh dari kewarasan yang harus diluruskan," kata Didik kepada wartawan, Jumat, 11 Maret 2022.
"Tugas dan kewajiban DPR untuk menyerap aspirasi dan menghadirkan solusi. Jika koridor berpikirnya waras, hadirnya Mas EBY di tengah-tengah masyarakat dalam memperjuangkan konstituennya dalam memberikan solusi serta membantu masyarakat menjadi bagian tugas konstitusional anggota DPR," katanya.
"Justru kegiatan positif yang dilakukan Mas EBY harus didukung dan diperluas oleh seluruh wakil rakyat di mana pun. Dengan demikian, akan lebih banyak lagi masyarakat yang terbantu dan tugas pemerintah juga terbantu," lanjut dia.
"Di saat seperti saat ini, kelangkaan minyak dan bahan kebutuhan pokok yang berpotensi meningkat, mengherankan dan memprihatinkan ada oknum-oknum yang tidak punya hati dan solidaritas sosial yang membenci dan menebar kedengkian serta fitnah terhadap anak bangsa yang ingin membantu masyarakat," katanya.
"Jika belum bisa berpartisipasi membantu masyarakat, janganlah membenci dan menghalangi orang lain untuk berbuat baik membantu masyarakat," imbuh Didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News