Sebanyak 187 warga tewas di hari pertama pertempuran antara Rusia dan Ukraina. Selain itu 316 warga mengalami luka-luka akibat invansi Rusia ini.
"Hari ini kami telah kehilangan 137 pahlawan kami, warga negara kami. Militer dan sipil," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya, seperti dilansir AFP, Jumat 25 Februari 2022.
Selain itu, Ukraina juga mengklaim menewaskan 50 tentara Rusia. Mereka juga mengaku menembak jatuh enam pesawat Rusia di negaranya.
Presiden Zelensky pada 24 Februari telah menandatangani dekrit yang memerintahkan mobilisasi umum. Hal ini dilakukan setelah adanya invansi yang dilakukan oleh Rusia.
Baca juga
Pecah Perang di Ukraina, Putin Deklarasi Rusia Gelar Operasi Militer
Dalam dekrit itu, Ukraina juga memanggil warga yang mengikuti wajib militer dan cadangan di seluruh wilayah. Dekrit ini berlaku selama 90 hari.
Serangan ke Ukraina ini dilakukan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan melakukan operasi militer pada Kamis 24 Februari 2022. Tak berselang lama, terjadi sejumlah ledakan di Kota Kiev usai pengumuman itu.
Militer Rusia menegaskan, mereka hanya menargetkan basis-basis militer, bukan kota biasa di Ukraina. Mereka menjamin warga sipil tetap aman.
Ukraina mengklaim diserang Rusia dari tiga sisi, yakni perbatasan di timur, Belarus di utara, dan Crimea yang terletak di selatan negara tersebut.
Atas serangan ini Ukraina memastikan akan menyerang balik Rusia. Menurut Ukraina serangan balik itu sesuai dengan hukum internasional dengan dalih mempertahankan diri.
Baca Juga
- Hasil Sepak Bola: Barcelona Melaju, Arsenal Menang Dramatis
- Polda Metro Jaya Tolak Laporan Roy Suryo Terhadap Menag Yaqut
- Komnas HAM Ungkap 13 Temuan Dalam Insiden Desa Wadas
- Crazy Rich Indra Kenz Jadi Tersangka Penipuan atau Pencucian Uang Investasi Binomo
- Kisah Dorce Tanya Status Jenis Kelaminnya, Ini Jawaban Gus Dur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News