Rencana pemindahan ibu kota negara atau IKN terus mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Terbaru, sejumlah tokoh membuat petisi penolakan pemindahan ibu kota negara.
Petisi dibuat Narasi Institute. Ada 45 tokoh tergabung menjadi inisiator petisi ini. Mereka antara lain ekonom Faisal Basri, bekas Ketua KPK Busyro Muqoddas, Sri Edi Swasono, Prof Dr Azyumardi Azra, hingga Prof Dr Din Syamsuddin.
Para inisiator memberi judul petisi ini, 'Pak Presiden, 2022-2024 Bukan Waktunya Memindahkan Ibukota Negara.'
CEO dan Co-Founder Narasi Institute Achmad Nur Hidayat, menjelaskan, pemindahan Ibu Kota Negara di tengah situasi pandemi Covid-19 bukanlah hal yang tepat.
"Apalagi kondisi rakyat dalam keadaan sulit secara ekonomi sehingga tidak ada urgensi bagi pemerintah memindahkan ibu kota negara," kata Achmad Nur Hidayat dalam deskripsi petisinya dikutip Sabtu, 5 Februari 2022.
Baca Juga
Ini 4 Calon Pemimpin Ibu Kota Negara, Intip Kekayaan Ahok Hingga Azwar Anas
"Terlebih, saat ini pemerintah harus fokus menangani varian baru omicron yang membutuhkan dana besar dari APBN dan PEN," ujarnya.
Menurutnya, pembangunan Ibu Kota Negara di saat seperti ini hendaknya dipertimbangkan dengan baik, saat ini Indonesia memiliki utang luar negeri yang besar, defisit APBN besar di atas 3 persen dan pendapatan negara yang turun.
"Adalah sangat bijak bila Presiden tidak memaksakan keuangan negara untuk membiayai proyek tersebut. Sementara infrastruktur dasar lainnya di beberapa daerah masih buruk, sekolah rusak terlantar dan beberapa jembatan desa terabaikan tidak terpelihara," ujarnya.
Narasi Institute menilai proyek pemindahan dan pembangunan ibu kota negara baru tidak akan memberi manfaat bagi rakyat secara keseluruhan. Proyek ini hanya menguntungkan segelintir orang saja.
"Karena itu, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta merupakan bentuk kebijakan yang tidak berpihak secara publik secara luas melainkan hanya kepada penyelenggara proyek pembangunan tersebut," ujarnya.
Baca Juga
Jokowi Tetapkan Nama Ibu Kota Negara Baru: Nusantara, Ini Sejarahnya
Selain itu, penyusunan naskah akademik tentang pembangunan Ibu Kota Negara Baru tidak disusun secara komprehensif dan partisipatif. Terutama pada dampak lingkungan dan daya dukung pembiayaan serta keadaan geologi dan situasi geostrategis di tengah pandemi.
Lokasi yang dipilih berpotensi menghapus pertanggungjawaban kerusakan yang disebabkan para pengelola tambang batubara. Tercatat ada sebanyak 73.584 hektare konsesi tambang batu bara di wilayah IKN yang harus dipertanggungjawabkan.
"Pertanyaan besar publik adalah benarkah kepentingan pemindahan ibu kota baru adalah untuk kepentingan publik," ujarnya.
"Kami memandang saat ini bukanlah waktu yang tepat memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Pasir Utara Kalimantan Timur," ujarnya.
"Kami mengajak segenap anak bangsa yang peduli akan masa depan Bangsa dan Kedaulatan Bangsa untuk menandatangani di change.org," ujarnya.
Daftar inisiator:
- Prof. Dr. Sri Edi Swasono
- Prof. Dr. Azyumardi Azra
- Prof. Dr. Din Syamsuddin
- Dr. Anwar Hafid
- Prof. Dr. Nurhayati Djamas
- Prof. Dr. Daniel Mohammad Rasyied
- Mayjen Purn Deddy Budiman
- Prof. Dr. Busyro Muqodas
- Faisal Basri MA
- Prof. Dr. Didin S. Damanhuri
- Prof. Dr. Widi Agus Pratikto
- Prof. Dr. Rochmat Wahab
- Jilal Mardhani
- Dr. Muhamad Said Didu
- Dr. Anthony Budiawan
- Prof Dr. Carunia Mulya Firdausy
- Drs. Mas Ahmad Daniri MA
- Dr. TB. Massa Djafar
- Abdurahman Syebubakar
- Prijanto Soemantri
- Prof Syaiful Bakhry
- Prof Zaenal Arifin Hosein
- Dr. Ahmad Yani
- Dr. Umar Husin
- Dr. Ibnu Sina Chandra Negara
- Merdiansa Paputungan SH, MH
- Nur Ansyari SH, MH
- Dr. Ade Junjungan Said
- Dr. Gatot Aprianto
- Dr. Fadhil Hasan
- Dr. Abdul Malik
- Achmad Nur Hidayat MPP
- Dr. Sabriati Aziz M.Pd.I
- Ir. Moch. Najib YN, MSc
- Muhamad Hilmi
- Dr.Engkur, SIP, MM
- Dr. Marfuah Musthofa
- Dr. Masri Sitanggang
- Dr. Mohamad Noer
- Ir. Sritomo W Soebroto MSc
- M. Hatta Taliwang
- Prof Dr. Mas Roro Lilik Ekowanti, MS
- Reza Indragiri Amriel
- Mufidah Said SE MM
- Ramli Kamidin
Artikel lainnya
- Susi Air Tempuh Jalur Hukum Usai Diusir dari Hanggar Bandara Malinau, Ini Perkaranya
- Mau Dipamerkan di G20, Erick Thohir Cari Pembuat Miniatur Garuda Indonesia Ini
- Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi Pagi Ini, Tinggi Abu Vulkanik 1.500 Meter
- Susi Air Mengaku Rugi Rp8,9 Miliar Usai Diusir dari Hanggar Bandara Malinau
- Jokowi Pusing Lihat Gaji Ainun Najib di Singapura, Segini Besarannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News