Presiden Joko Widodo kepincut dengan kiprah Ainun Najib di Singapura. Pemuda Nahdlatul Ulama itu pun diminta mudik ke Indonesia. Namun, Jokowi mengaku ada kendala soal gaji Ainun Najib.
"Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak. Beliau ini kerja di Singapura. Sudah lama, 7 tahun yang lalu. Ngerjain ini semuanya apa pun bisa. Namanya Mas Ainun Najib. Masih muda sekali. NU," kata Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
"Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali. Jadi kalau di sini harus bisa menggaji yang lebih gede daripada yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai. Kalau beliau yang ngendiko (berbicara), digaji berapapun, bismillah pasti mau," ujarnya.
Baca Juga
Presiden Jokowi Minta Ainun Najib Pulang ke Indonesia, Siapa Dia?
Berapa sih Ainun Najib digaji di Singapura?
Berdasarkan laman NU Online, Ainun Najib saat ini bekerja dan menjabat sebagai Head of Analytics, Platform & Regional Business di Grab Singapura.
Dilansir dari laman Glassdoor, gaji rata-rata nasional untuk posisi Head of Analytics di Singapura adalah Sin$8.925 atau sekira Rp94,6 juta.
Sementara gaji tertinggi untuk posisi Direktur Analytics di Singapura berkisar Sin17.500 per tahun hingga Sin$253.125 per tahun atau sekira Rp187 jutaan hingga Rp2,7 miliar per tahun.
Mengenai permintaan Presiden Jokowi, Ainun Najib mengaku belum ada pendekatan resmi. “Belum tahu mesti merespons bagaimana, belum ada approach (pendekatan) resmi yang datang juga,” kata Ainun kepada NU Online, Kamis, 3 Februari 2022.
Baca Juga
Diminta Jokowi Mudik ke Indonesia, Ainun Najib: Belum Ada Pendekatan
Siapa Ainun Najib?
Dilansir dari laman NU, Ainun Najib lahir di Gresik, Jawa Timur, 20 Oktober 1985. Ainun Najib adalah sosok di balik lahirnya gerakan Kawal Covid-19 dan meluncurkan kawalcovid19.id. Dia juga menjadi sosok di balik situs kawalpemilu.org pada 2014.
Ainun merupakan lulusan Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Islamiyah Ganggang, Balongpanggang, Gresik. Dia juga mengasah pendidikan agamanya dengan berguru pada ayahnya, H Abdul Rozaq, yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Qomaruddin, Sampurnan, Bungah, Gresik.
Bakat Ainun di bidang sains dan teknologi terasah saat masuk SMUN 5 Surabaya. Saat itu Ainun bahkan masuk dalam anggota tim Olimpiade Informatika Asia Pasifik 2003. Dalam olimpiade itu Ainun meraih penghargaan honorable mention.
Lulus SMA, Ainun melanjutkan kuliah di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura. Dia mengambil jurusan computer engineering. Saat kuliah Ainun sempat bergabung mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya.
Tim ini pun berhasil menyabet juara ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran (2006), dan ikut bertanding di level dunia di Tokyo, Jepang (2007).
Lulus kuliah, Ainun kemudian bergabung dengan IBM Singapura. Di perusahaan itu Ainun mengurusi software engineer, dan setelah itu menjabat sebagai konsultan senior.
Artikel lainnya
- Efek Pengusiran Susi Air dari Hanggar Bandara: Kondisi Pesawat Hingga Nasib Pelayanan
- Oki Setiana Dewi Akhirnya Minta Maaf Soal Menormalkan KDRT, Ini Isi Lengkapnya
- 7 Fakta Baru Kerangkeng Bupati Langkat: Kerja 10 Jam, Tak Digaji, Cuma Dikasih Makan
- Covid-19 Mengamuk Lagi, Ini Panduan Isolasi Mandiri Bagi Warga Positif Virus Corona
- Jaksa Perlihatkan Detik-detik Kecelakaan Maut Vanessa Angel: Mobil Oleng, Tak Direm
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News