Sebuah kisah dugaan pelecehan yang terjadi di sebuah kantor media viral di media sosial. Tak hanya itu, sang pemimpin redaksi pun disebut melindungi pelaku.
Kisah ini dituliskan oleh Irine Wardhanie lewat akun Twitter miliknya @irenzzz. Dia membuat sebuah utas kisah pengalamannya mendapat pelecehan hingga tindakan percobaan pemerkosaan.
"2015 saya menjadi reporter di G******s, pelecehan verbal dilakukan oleh Z*****, manager distribusi. Saya masih mampu menegur secara keras kelakuannya," tulis Irine di @irenzzz dilihat Kamis, 3 Februari 2022.
"List kata-kata pelecehan yang saya terima dari pelaku: jalanmu kayak lont*, sudah berapa k**** yang masuk ke m***** di kapal? tidur yuk kita sama-sama single, kan? Kamu pasti udah nggak perawan."
Kisah dugaan pelecehan di sebuah kantor media
"Tidak hanya itu, pelaku juga beberapa kali masuk ke ruang kerja saya dan mengunci pintu dan memaksa saya untuk having sex dengan dia, lampu dia matikan dan dia bilang 'mumpung sepi'. Yang bisa saya lakukan hanya teriak tapi tidak ada yang menolong. Padahal banyak orang di lantai bawah."
"Pelaku juga mulai berani megang badan saya. Dia suka meremas pantat saya."
"Karena tidak tahan, saya cerita kelakuannya ke salah satu fotografer. Fotografer tersebut menegur pelaku dan meminta saya untuk menghindari pelaku."
"Sampai ada satu momen saya harus menyerahkan sendiri kuitansi rumah sakit untuk di-reimburse. Awalnya saya nitip ke teman, tapi pelaku minta saya untuk menyerahkan sendiri."
"Saat saya datang ke ruangannya, suasana kantor sedang ramai. Di ruangannya ada 1 orang yang tidak saya kenal tapi orang itu pergi," tambah Irine.
"Kuitansi saya ditolak, alasannya itu bukan tugas pelaku, saya sempat nanya, "Terus reimburse ke mana?" Pelaku jawab tidak tahu."
"Lalu saya ditarik dan dia mencoba melakukan perkosaan di ruangannya siang hari."
"Saya berhasil lari dan minta tolong ke teman-teman yang ada di ruang redaksi dan pelaku berhasil mengejar saya dan dia menjambak rambut saya dan kepala saya dibenturkan ke besi rangka ruang kaca,"
"Saya tetap menuntut adanya sanksi buat pelaku, bahkan saya juga melaporkan hal tersebut ke Pemred Farid Gaban. Dia hanya memanggil saksi-saksi lalu bilang ini akan diselesaikan oleh managing editor Surya Kusuma."
Irene mengaku sempat mengadukan kasusnya ke Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.
"Mba Hesty dari @AJIIndonesia memperkenalkan saya kepada salah seorang pengurus @AJI_JAKARTA kemudian menjadi pendamping saya untuk melaporkan kasus ini ke @lbhpersjakarta."
"Yang terhormat Pemred saya @faridgaban mengusir pendamping saya @AJI_JAKARTA dan @lbhpersjakarta dan berteriak jika kasus ini saya lanjutkan dia akan hancurkan karir saya," tulis Irine.
Bantahan Farid Gaban
Farid Gaban membantah tuduhan dari mantan anak buahnya itu. Jurnalis senior ini juga membantah melindungi pelaku. Hal tersebut disampaikan Farid Gaban di akun Twitter-nya.
"Respons cepat terhadap tuduhan Irine Wardhanie: Untuk fakta yang krusial: Saya TIDAK PERNAH BERTEMU dengan tim/delegasi AJI/LBH Pers, tidak pernah tahu kedatangan mereka dan tidak diberitahu. Bagaimana bisa saya mengusir? Saya bersedia diperiksa untuk kesaksian krusial ini," cuit Farid Gaban.
"Tentang Percobaan Perkosaan Irine Wardhanie: 1. Saya menerima laporan adanya percobaan perkosaan yg menimpa Irine. 2. Saya mendengar kesaksian berbeda dari tertuduh. 3. Saya meminta pihak independen untuk memverifikasi dua kesaksian berbeda."
Tanggapan Farid Gaban soal dugaan melindungi pelaku pelecehan
"Tim independen diusulkan oleh pihak Irine dan saya setuju: YAYASAN PULIH. Saya mengatakan siap menerima rekomendasi tim independen. Kalau PULIH mengkonfirmasi tuduhan Irine, saya tidak hanya akan memecat tertuduh, tapi mendukung Irine melaporkannya ke polisi."
"Soal saya disebut "mengancam Irine akan menghancurkan karirnya", saya bersumpah: tidak pernah mengatakan itu. Saya bersedia dites poligraph."
Selanjutnya penjelasan AJI Jakarta dan LBH Pers >>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News