Bareskrim Mabes Polri menyatakan mengambil alih semua laporan kasus Edy Mulyadi terkait pernyataan 'Kalimantan tempat jin buang anak'. Total ada belasan laporan dan pengaduan yang diterima seluruh Polda di Indonesia.
“Total terkait dengan dugaan ujaran kebencian dilakukan EM (Edy Mulyadi) ada 3 LP (laporan polisi), 16 pengaduan, dan 18 pernyataan sikap,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Jakarta, Selasa, 25 Januari 2022.
Ramadhan pun meminta masyarakat mempercayakan penanganan kasus Edy Mulyadi ke Polri. "Semua LP pengaduan dan pernyataan sikap dan berbagai elemen masyarakat akan dilakukan lidik dan sidik oleh Bareskrim Polri, terkait pelaku yang sama," tuturnya.
Baca Juga
Ini Pernyataan Caleg PKS Gagal Edy Mulyadi Soal Kalimantan Tempat Jin Buang Anak
Ramadhan mengimbau kepada masyarakat tidak main hakim sendiri terhadap Edy Mulyadi. Sebab, Bareskrim Polri saat ini sudah melakukan proses penyelidikan terhadap Edy Mulyadi.
“Kami Polri, meminta masyarakat kita imbau tenang dan percayakan penanganannya kasus ini kepada Polri,” ucapnya.
Selanjutnya Edy Mulyadi minta maaf >>>
Edy Mulyadi telah meminta maaf atas pernyataannya 'Kalimantan tempat jin buang anak'. Caleg PKS gagal itu pun menjelaskan maksud kalimat 'jin buang anak'.
Permintaan maaf itu dia sampaikan di kanal YouTube miliknya. Dalam video yang diunggah, Edy Mulyadi menjelaskan, maksud dari pernyataan jin buang anak adalah untuk menggambarkan tempat yang jauh.
"Jangankan Kalimantan, dulu Monas itu disebut tempat 'jin buang anak'," kata Edy Mulyadi, dikutip dari akun YouTube-nya, Senin, 24 Januari 2022.
Baca Juga
7 Fakta Edy Mulyadi: Sebut Prabowo Macan Mengeong Hingga Diduga Hina Kalimantan
Selain Monas, menurut Edy Mulyadi, Bumi Serpong Damai juga sempat mendapat julukan tempat jin buang anak pada era 1980-90-an. "Tapi, bagaimana pun jika teman di Kalimantan merasa terganggu, saya minta maaf," ujarnya.
Edy Mulyadi pun kembali menegaskan istilah jin buang anak dalam pernyataannya adalah untuk menggambarkan tempat jauh. Bukan untuk mendiskriditkan pihak tertentu.
"Konteks itu untuk menggambarkan lokasi jauh. Terpencil. Tapi bagaimana pun saya minta maaf. Tidak ada potensi merendahkan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News