Sebuah kerangkeng manusia ditemukan di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-Angin. Bupati Terbit kini tengah mendekam di penjara usai ditangkap saat operasi tangkap tangan KPK.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Putra Panca, mengungkapkan kerangkeng manusia itu ditemukan saat KPK menggeledah rumah Bupati Terbit Rencana.
"Dan kita temukan betul ada tempat menyerupai kerangkeng yang berisi tiga-empat orang waktu itu," kata Kapolda Sumut, Irjen Panca Putra, Senin, 24 Januari 2022.
Baca Juga
Heboh Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Tersangka Korupsi KPK
Menurutnya, berdasarkan keterangan, Bupati Terbit Rencana mengakui membangun kerangkeng tersebut di rumahnya. Tujuannya, untuk tempat rehabilitasi narkoba.
"Iya memang itu tempat rehabilitasi yang dibuat oleh yang bersangkutan secara pribadi dan sudah berlangsung selama 10 tahun untuk merehabilitasi korban-korban narkoba, pengguna narkoba," kata Panca.
Meski demikian, pihaknya akan mendalami keberaaan kerangkeng tersebut. Sebab, pembangunan kerangkeng tersebut tidak berizin.
"Makanya tadi saya bilang, pribadi. Belum ada izinnya tapi selama ini," ungkapnya.
Baca Juga
Polisi Evakuasi 27 Orang dari Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat Terbit Rencana
Selain itu, Panca menjelaskan, Bupati Terbit mengklaim bekerja sama dengan puskesmas terkait tempat rehabilitasi tersebut.
"Yang kedua saya tanya masalah kesehatannya bagaimana, itu sudah dikerjasamakan dengan puskesmas setempat dan dinas kabupaten," sebut Panca.
"Hal ini saya dorong, sebenarnya niatnya baik, tetapi harus difasilitasi untuk secara resmi melakukan rehabilitasi tersebut. Itu gambaran hasil pemeriksaan kita, ini masih terus kita dorong, BNNP untuk bisa memfasilitasi itu. Teman-teman sudah berkoordinasi kemarin kepada BNNP supaya diajak, dibina. Yang begini harus terus, kita tahu teman-teman Sumut tempat nomor 1, dan ini jadi concern kita," ujar Panca.
"Kita harus tumbuh kembangkan tempat-tempat rehabilitasi swasta, karena pemerintah tidak mampu. Swasta-swasta atau pribadi yang harus tentu harus legal," lanjutnya.
Selanjutnya kondisi orang yang di dalam kerangkeng >>>
Panca memastikan kondisi orang-orang yang berada di dalam kerangkeng di rumah Bupati Terbit Rencana tidak ada yang mengalami kekerasan. Ada temuan luka memar, namun hal tersebut akibat dari perlawanan saat direhabilitasi.
"Tidak ada. Luka-luka itu saya tanya ini terus berproses, kita akan dalami terus. Kemarin itu saya tanya, masalahnya apa kok bisa agak memar-memar itu, saya tanya sama anggota di lapangan. Itu akibat dari, karena biasanya dia melawan," ujarnya.
"Kemarin itu melawan seperti itu dan dia baru masuk dua hari. Kita akan terus dalami. Yang saya liat ada memar, ini sedang kita periksa. Dan orangnya nggak sadar juga, sudah kita periksa itu masih tes urinenya positif," jelas Panca.
Panja menjelaskan, Bupati Terbit juga mengklaim mempekerjakan warga binaan setelah selesai direhabilitasi.
"Dari penjelasannya, di sana mempekerjakan warga binaan yang sudah sehat dipekerjakan lagi di sana dan sebagian besar yang direhabilitasi di sana yang pribadinya itu cukup baik," tambah Panca.
"Selama masa rehab itu, mereka setelah mulai baik, maka dipekerjakan. Ada yang ke pasar belanja, digunakan seperti itu. Masalah digaji saya belum dapat," ujar Panca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News