Mantan Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera atau PKS melontarkan sejumlah pernyataan kontroversial. Mulai dari proyek Ibu Kota Negara di Kalimantan hingga menyebut Ketua Umum Partai Gerindra sebagai kucing.
Video Edy Mulyadi yang melontarkan sejumlah pernyataan kontroversial itu kini viral di sejumlah media sosial. Bahkan kini muncul tagar #TangkapEdyMulyadi.
Banyak yang penasaran siapa sosok Edy Mulyadi ini. Berikut fakta-faktanya:
1. Mantan wartawan jadi Caleg PKS
Edy Mulyadi awalnya dikenal sebagai seorang wartawan di Harian Neraca dan terdaftar di Persatuan Wartawan Indonesia. Pria kelahiran 8 Januari 1966 ini kemudian terjun ke dunia politik pada 2019.
Saat itu, Edy Mulyadi ikut bertarung dalam Pileg 2019 dari PKS untuk DPR Dapil Jakarta 3 yang mencakup Jakarta barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Edy Mulyadi gagal terpilih jadi anggota DPR. Dan sejak saat itu, dia bukan bagian dari PKS.
Baca Juga
Edy Mulyadi Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Ini Kata PKS
2. Merintis Jadi YouTuber
Gagal menjadi anggota DPR, Edy Mulyadi kemudian membuat kanal YouTube yang diberi nama 'Bang Edy Channel'. Dalam kanal itu dia banyak mengritisi kebijakan Pemerintah Jokowi.
Namun, kanal YouTube itu sudah dibuka Edy Mulyadi sejak 2015. Konten terbaru dari kanal YouTube-nya adalah membahas Ibu Kota Negara baru.
3. Sebut Prabowo Subianto Macan yang Mengeong
Dalam kanal YouTube-nya, Edy Mulyadi menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bak macan yang mengeong terkait pemindahan ibu kota.
"Masa, Menteri Pertahanan gini saja nggak ngerti, sih? Jenderal bintang 3. Macan yang jadi kayak mengeong. Nggak ngerti begini aja," kata Edy Mulyadi.
"Ini bicara soal kedaulatan negara, Bos. Gila. Geblek-nya kelewatan gitu, lho. Ini mereka tinggal semua. Saat dibutuhkan tinggal kasih, siap, selesai nih kita Indonesia," ujarnya.
Edy Mulyadi juga menyebut adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo memiliki sejumlah lahan di lokasi proyek ibu kota negara yang baru.
"Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masa, itu nggak masuk dalam perhitungan kamu, Menteri Pertahanan? Jangan adik kamu punya lahan di sana," imbuhnya.
Selanjutnya Sebut Kalimantan tempat jin buang anak >>>
4. Proyek IKN dikuasai asing
Dalam kanal Youtube-nya itu, Edy Mulyadi juga menyinggung soal proyek ibu kota negara yang menurutnya dikuasai oleh asing.
"Jadi pertanyaannya coba, 1, yang ngebangun perumahan siapa? Nggak mungkin pengembang-pengembang itu. Jadi yang membangun adalah pengembang-pengembang asing. Dari mana? Purwokerto, Banyumas? Dari China, Bos," kata Edy Mulyadi.
"Pengembang-pengembang China yang melakukan pembangunan di sana. Mereka nggak masalah rugi, kosong, nggak masalah, karena pasti ada penduduk yang dikirim ke sana, siapa? Warga RRC tinggal di sana," kata Edy.
5. Sebut Kalimantan tempat jin uang anak
Selain mengomentari soal proyek IKN dikuasai asing, Edy Mulyadi juga menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.
"Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendiri lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," kata Edy.
"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain gua bangun di sana," ujar Edy.
Baca Juga
Ini Pernyataan Caleg PKS Gagal Edy Mulyadi Soal Kalimantan Tempat Jin Buang Anak
6. Dilaporkan ke polisi
Pernyataan kontroversial Edy Mulyadi itu pun membawanya dirinya berhadapan dengan hukum.
"Iya (Dilaporkan), Pak Prabowo Subianto ketua umum kita, ikonnya Partai Gerindra, kebanggaan kader Partai Gerindra. Jadi kita tidak terima kalau Pak Prabowo Subianto dihina dan difitnah orang," ujar Ketua DPD Gerindra Sulut Conny Lolyta Rumondor saat dimintai konfirmasi.
Edy dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian melalui media sosial. Laporannya terdaftar dengan nomor LP/B/29/I/2022/SPKT/POLDA SULUT.
Selain itu, Edy Mulyadi juga akan dilaporkan tokoh adat dayak ke polisi. Ucapannya dinilai telah menebar kebencian dan penghinaan terhadap Kalimantan.
7. Diancam Suku Dayak, akan dikirimkan jin
Kesultanan Kutai Ing Martadipura geram dengan ucapan Edy Mulyadi. Sekretaris Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Awang Yacoub Luthman (AYL), meminta agar Edy Mulyadi segera meminta maaf secara terbuka.
“Kami minta Edy segera membuat permintaan maaf secara terbuka,” kata AYL.
“Kita disini (Kutai) memuliakan jin. Jadi bukan berarti tempat kita ini tempat membuang jin. Tapi disini para jin malah beranak pinak,” cetus AYL.
“Kita akan kirimkan jin kesana kalau tidak minta maaf. Biar dia (Edy) tau jin di Kalimantan itu bagaimana,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News