Dewan Perwakilan Rakyat resmi mengesahkan RUU Ibu Kota Negara atau IKN menjadi undang-undang. Ibu Kota Negara yang baru akan bernama Nusantara, menggantikan Jakarta.
Salah satu isi dari UU IKN adalah wilayah tersebut akan dipimpin seorang kepala otorita. Pemimpin itu akan dipilih langsung oleh Presiden dan kedudukannya setingkat dengan menteri.
Terkait siapa yang bakal menjadi pemimpin di Ibu Kota Negara baru, Presiden Jokowi pernah menyatakan ada empat nama potensial. Mereka berlatar belakang mantan kepala daerah, mantan birokrat, hingga mantan menteri.
Empat nama itu adalah Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok; mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya, Tumiyana; mantan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro; dan mantan Bupati Banyuwangi yang kini menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Abdullah Azwar Anas.
"Untuk badan otorita ibu kota negara memang kami akan segera tanda tangan peraturan presiden, di mana nanti ada CEO-nya (pemimpin). Kandidatnya ada, namanya banyak. Satu, pak Bambrodj (Bambang Brodjonegoro). Dua, pak Ahok. tiga, pak Tumiyana. Empat, pak Azwar Anas," ujar Jokowi di Istana Negara, 2 Maret 2020.
Baca Juga
Jokowi Tetapkan Nama Ibu Kota Negara Baru: Nusantara, Ini Sejarahnya
Berikut daftar kekayaan Azwar Anas hingga Ahok, calon pemimpin di Ibu Kota Negara baru:
1. Abdullah Azwar Anas
Abdullah Azwar Anas pernah menjabat sebagai Bupati Banyuwangi selama dua periode yakni 2010 hingga 2020. Politisi PDI Perjuangan itu kini menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP).
Berdasarkan penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN pada 31 Maret 2021, Azwar Anas memiliki kekayaan senilai Rp15.734.237.815.
Azwar Anas emmiliki 11 bidang tanah dan bangunan senilai Rp4.740.000.000. Di garasi rumahnya tersimpan kendaraan Nissan Xtrail dan Toyota Alphard dengan nilai Rp280 juta.
Kekayaan terbesar Azwar Anas berupa surat berharga yakni senilai Rp6.053.557.657. Harta berupa kas dan setara kas senilai Rp3.834.330.158, serta harta bergerak lainnya Rp146.350.000, dan harta lainnya Rp680 juta.
2. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
Bambang Brodjonegoro pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode pertama pemerintahan Jokowi. Namun, pada 2016, dia terkena reshuffle dan dipindah menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN).
Bambang Brodjonegoro disebut sebagai kunci dari pemindahan ibu kota ini. Sebab, sejak menjabat sebagai Menteri PPN, dia mengawal rencana pemindahan ibu kota.
Pada periode kedua pemerintahan Jokowi, Bambang menduduki posisi sebagai Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Namun Bambang memilih mundur dan kembali ke dunia pendidikan setelah Jokowi melebur Kementerian Ristek dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bambang kini menjadi pengajar dan Guru Besar di Universitas Indonesia.
Namun belakangan, Menteri BUMN Erick Thohir memilih Bambang sebagai Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Berdasarkan data LHKPN, Bambang Brodjonegoro memiliki kekayaan senilai Rp36.732.346.209. Kekayaan terbesar berupa aset tanah dan bangunan yang berada di Jakarta hingga Melbourne, Australia, yang nilainya mencapai Rp29.695.506.738.
Bambang tercatat juga memiliki harta berupa kendaraan bermotor dengan nilai Rp893 juta. Harta bergerak lainnya senilai Rp212.465.000, surat berharga Rp1.388.113.968, serta kas dan setara kas Rp5.391.049.527.
Bambang Brodjonegoro juga memiliki utang senilai Rp847.789.024.
Selanjutnya kekayaan Ahok dan Tumiyana >>>
3. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Dia pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Ahok kemudian meneruskan jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta saat Jokowi terpilih sebagai Presiden pada 2014. Namun pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017, Ahok yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, gagal menjadi pemenang.
Politisi PDI Perjuangan itu kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Berdasarkan data LHKPN, Ahok memiliki harta senilai Rp59.323.839.726. Kekayaan terbesar yakni berupa 33 bidang tanah dan bangunan di Belitung, Jakarta, Bekasi, dan Depok yang nilainya mencapai Rp48.771.889.000.
Kekayaan Ahok berupa kendaraan tercatat senilai Rp5,1 miliar. Selain itu harta bergerak lainnya senilai Rp2.937.411.947; surat berharga Rp10.720.261.122; kas dan setara kas Rp1.322.742.218; serta harta lainnya Rp1.261.306.188.
Meski demikian, Ahok tercatat memiliki utang sebesar Rp10.789.770.749.
4. Tumiyana
Jabatan terakhir Tumiyana adalah Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika. Dibanding dengan tiga calon pemimpin ibu kota baru lainnya, Tumiyana merupakan yang paling tajir.
Berdasarkan data LHKPN, Tumiyana memiliki harta senilai Rp90.217.320.445. Tumiyana tercatat memiliki 61 aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp38.185.300.000.
Tummiyana juga memiliki kekayaan berupa kendaraan senilai Rp720 juta, harta bergerak lainnya Rp380 juta. Selain itu surat berharganya senilai Rp38.064.150.000; serta kas dan setara kas senilai Rp23.291.823.633.
Namun, Tumiyana memiliki utang senilai Rp10.423.953.188.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News