Teka teki apakah vaksinasi booster berbayar atau tidak terjawab. Presiden Joko Widodo menegaskan, vaksinasi tambahan untuk masyarakat akan digratiskan.
"Pemberian vaksin ini gratis bagi seluruh masyrakat Indonesia," kata Presiden Jokowi dalam keterangan virtual, Selasa, 11 Oktober 2022.
Jokowi menjelaskan, vaksinasi booster ini akan dimulai pada 12 Januari 2022. "Dengan prioritas bagi lansia dan kelompok rentan," ujarnya.
Kata Jokowi, vaksin booster akan diberikan kepada masyarakat yang telah divaksin lengkap dengan jeda 6 bulan.
"Adapun syarat dan ketentuan yang dibutuhkan untuk menerima vaksinasi ketiga ini adalah calon penerima sudah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua lebih dari 6 bulan sebelumnya," ujarnya.
Baca Juga
Mau Vaksinasi Booster Pakai Vaksin Beda dari Pertama, Ini Panduan Lengkapnya
Jokowi kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan. Meskipun nantinya sudah disuntik booster.
"Meski sudah divaksin saya mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, memakai masker menjaga jarak, dan mencuci tangan," kata Jokowi.
"Karena vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan merupakan kunci dalam mengatasi pandemi COVID-19," ucapnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM resmi memberikan persetujuan lima vaksin Covid-19 yang dapat digunakan sebagai booster atau dosis tambahan.
Lima jenis vaksin yang telah mendapatkan persetujuan adalah:
- Sinovac (CoronaVac atau Vaksin COVID-19 Bio Farma)
- Vaksin Pfizer (Comirnaty)
- Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac)
- Vaksin Moderna
- Vaksin Zifivax (Anhui)
Selanjutnya formulasi vaksin booster >>>
Vaksin dibagi dalam dua golongan yakni vaksin homolog atau penerima vaksin primer jenis yang sama, dan golongan vaksin heterolog atau untuk penerima vaksin primer jenis yang berbeda.
Dilansir dari laman BPOM, berikut panduan penggunaan vaksin booster:
1. Vaksin Sinovac
Vaksin Sinovac mendapat izin sebagai booster homolog. Syarat pemberian:
- Booster diberikan dalam 1 dosis (full dose), minimal 6 bulan setelah vaksinasi lengkap
- Usia minimal 18 tahun
- Meningkatkan titer antibodi netralisasi 21-35 kali dalam 28 hari setelah booster
- Diberikan pada penerima vaksin primer Sinovac.
2. Vaksin Pfizer
Vaksin Pfizer termasuk vaksin booster homolog. Syarat pemberian:
- Booster diberikan dalam 1 dosis (full dose), minimal 6 bulan setelah dosis lengkap
- Usia 18 tahun ke atas
- Meningkatkan titer antibodi netralisasi dalam sebulan setelah booster 3,29 kali lebih tinggi dibanding pada 28 hari setelah vaksinasi primer (dosis 1-2)
- Diberikan pada penerima vaksin primer Pfizer
3. Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca atau Vaxzevria dan Kconecavac termasuk vaksin booster homolog. Syarat pemberian:
- Booster diberikan dalam 1 dosis (full dose), minimal 6 bulan setelah dosis lengkap
- Usia 18 tahun ke atas
- Meningkatkan titer antibodi IgG dari 1792 menjadi 3746
- Diberikan pada penerima vaksin primer AstraZeneca
4. Vaksin Moderna
Vaksin Moderna bisa diberikan sebagai vaksin booster homolog maupun heterolog. Syarat pemberian:
- Diberikan half dose atau setengah dosis, sekurang-kurangnya 6 bulan setelah dosis lengkap
- Usia 18 tahun ke atas
- Meningkatkan respons imun antibodi netralisasi 12,99 kali setelah booster vaksin homolog
- Diberikan pada penerima vaksin primer (dosis 1-2) Moderna (homolog), atau AstraZeneca, Pfizer, dan Janssen/Johnson & Johnson (heterolog).
5. Vaksin Zifivax
Vaksin Zifivax yang dibuat Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical diizinkan sebagai booster vaksin heterolog. Syarat pemberian:
- Diberikan full dose minimal 6 bulan setelah vaksin dosis lengkap
- Usia 18 tahun ke atas
- Meningkatkan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali
- Diberikan pada penerima vaksin primer Sinovac dan Sinopharm (heterolog).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News