Perintah Jokowi: Habiskan Vaksin, Fokuskan di 3 Provinsi!

  • Arry
  • 18 Jul 2021 07:03
Kedatangan Vaksin Sinovac ke RI(humas/bpmi setpres)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan anak buahnya segera menghabiskan stok vaksin Covid-19 yang ada saat ini. Dia juga meminta agar vaksin difokuskan di tiga provinsi.

"Saya minta bapak menkes disampaikan sampai organisasi terbawah tidak ada stok untuk vaksin, artinya dikirim, habiskan, dikirim, habiskan, karena kita ingin mengejar vaksnasi ini secepat-cepatnya," kata Jokowi dalam tayangan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, seperti dikutip newscast.id pada Minggu, 18 Juli 2021.

Jokowi menjelaskan, saat ini bahan baku vaksin yang sudah masuk ke Indonesia ada sebanyak 137 juta dosis. Sedangkan penyuntikan vaksin baru menggunakan 54 juta dosis.

"Artinya stok yang ada, baik di Bio Farma maupun di kemenkes atau mungkin di provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, puskesmas-puskesmas, terlalu besar," ujarnya.

Jokowi menekankan salah satu kunci menyelesaikan pandemi Covid-19 adalah kecepatan vaksinasi. Dia meminta agar vaksinasi dari pintu ke pintu juga diteruskan.

Presiden meminta agar ada prioritas wilayah untuk melakukan vaksinasi, agar segera tercipta kekebalan komunal.

“Provinsi mana yang sekarang harus kita fokuskan, menurut saya tiga yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten karena ini baru 12 persen, Jawa barat 12 persen, Jateng 14 persen, Banten 14 persen,” jelasnya.

Menurutnya dengan digenjot vaksinasi di tiga provinsi tersebut akan membuat Pulau Jawa segera masuk ke herd immunity atau kekebalan komunal.

“Kita harapkan (kekebalan komunal Pulau Jawa) bulan Agustus akhir atau paling lambat pertengahan September. Tapi kalau kita program tanpa stok tadi berjalan, saya kira ini Agustus bisa selesai,” tuturnya.

Pada kesempatan itu Jokowi menyebut sebelumnya dua provinsi yang ingin didahulukan adalah Jawa dan Bali. Namun capaian vaksinasinya sudah sangat tinggi di kedua provinsi tersebut.

"Kemarin memang ingin kita didahulukan. Bali sudah 81% dosis yang telah disuntikkan. DKI sudah 72%. Ini saya kira Agustus sudah akan selesai masuk ke herd immunity," ujarnya.

 


Sosialisasi Masker

Selain soal vaksin, Presiden Jokowi juga membahas soal kampanye pemakaian masker. Menurutnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum maksimal mengkampanyekan pemakaian masker kepada masyarakat.

"Seperti yang saya minta sejak awal, BNPB bekerja keras betul urusan yang berkaitan memberi masker, kampanye masker. Yang saya liat sampai saat ini belum," ujar Jokowi dalam pengantarnya pada ratas evaluasi PPKM darurat 16 Juli 2021 yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7/2021).

Dia menegaskan bahwa saat ini disiplin memakai masker merupakan yang utama. Sebab, penularan Covid-19 mulai banyak terjadi di klaster keluarga.

"Kedisiplinan protokol kesehatan memakai masker terutama," katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung tentang realisasi pelaksanaan penyekatan dalam rangka PPKM darurat di lapangan.

Berdasarkan peninjauan yang dilakukannya ke Terminal Pulogadung dan kampung, kondisinya masih ramai dengan masyarakat.

"Kita telah melakukan penyekatan-penyekatan. Tapi kalau saya lihat malam juga pagi tadi, saya ke Pulogadung tadi, saya lihat masih cukup ramai. Tadi malam saya ke kampung juga ramai banget," ujar Jokowi.

"Artinya penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi. Apakah efektif juga menurunkan kasus? Karena ini yang terkena sekarang ini banyak di keluarga-keluarga. Atau ada strategi lain yang mungkin bisa kita intervensikan ke sana," tegasnya.

Jokowi tidak mengungkapkan kampung mana yang disebutkannya.

Namun, pada Kamis (15/7/2021) malam, Jokowi melakukan blusukan sambil menyerahkan bantuan beras dan paket obat ke Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara.

Merujuk kondisi itu, Jokowi kembali menekankan agar ada kajian yang lebih detail mengenai penyekatan yang saat ini dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait