Giring Ganesha Djumaryo, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, disebut dikeluarkan atau drop out alias DO dari Universitas Paramadina saat Anies Baswedan masih menjadi rektornya.
Direktur Akademik Universitas Paramadina, Aris Subagjo, menjelaskan, Giring dua kali di-DO dari Universitas Paramadina. Giring pertama kali di-DO pada 2011 dan kedua pada 2017.
"DO pertama dan kedua Giring karena ia tidak aktif di beberapa semester. Mungkin yang DO pertama dia sibuk band. Tapi untuk alasan pribadinya saya tidak pernah tahu. Yang jelas tercatat di universitas ia tidak aktif selama beberapa semester berturut-turut," kata Aris.
Giring mengakui dirinya pernah kuliah di Universitas Paramadina. Saat masuk, Paramadina dipimpin Dr Nurcholis Madjid alias Cak Nur.
"Saya Giring, saya bangga pernah kuliah di Universitas Paramadina," kata Giring membuka video yang diunggah di akun Instagramnya, dikutip Kamis, 30 Desember 2021.
"Di kampus Paramadina, saya tidak pernah bertemu langsung dengan Mas Anies, setelah saya masuk, rektor kami saat itu adalah almarhum Dr Nurcholish Madjid atau Cak Nur. Dan ketika Cak Nur wafat, saya sempat mengantarkan beliau ke pemakaman," ujar bekas vokalis Nidji itu.
Giring diketahui pertama kali masuk Universitas Paramadina pada 2002. Saat itu dia memilih jurusan Hubungan Internasional.
Sedangkan Cak Nur menjabat rektor Paramadina hingga 2005 atau saat dia meninggal dunia. Posisi Cak Nur yang meninggal dunia pada 29 Agustus 2005, digantikan oleh Sohibul Iman.
Pernyataan Giring Ganesha soal di-DO dari Universitas Paramadina
Giring mengakui dia tidak aktif sebagai mahasiswa lantaran fokus berkarier dalam dunia musik saat membentuk band Nidji.
"Setelah berjalan beberapa semester, ternyata saya dihadapkan pad dua pilihan, melanjutkan kuliah atau membangun karier di industri musik, kemudian saya memilih untuk membangun mimpi saya di karier industri musik," ujarnya.
Giring mengaku lenih memilih mencari nafkah dengan bermain musik agar bisa hidup tidak bergantung dengan ibunya yang sudah berstatus single parent sejak 1998.
"Jadi ketika mas Anies jadi rektor, saya sudah tak aktif lagi di kampus, dan saya fokus membangun Nidji waktu itu. Alhamdulillah Nidji menjadi salah satu band terkemuka di Indonesia, lagu kami diterima dan secara fisansisal kami mendapat rezeki yang lumayan, saya berangkat haji ke Makkah bersama ibu," kata Giring.
Anies Baswedan diketahui menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina pada 2007 hingga 2015. Anies tidak lagi menjabat rektor setelah ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Joko Widodo. Sedangkan Nidji dikeluarkan pada 2011.
Selanjutnya riwayat kuliah Giring PSI di Universitas Paramadina >>>
Riwayat Kuliah Giring PSI di Universitas Paramadina
Diakses dari laman pddikti.kemdikbud.go.id, terdapat dua data mahasiswa bernama Giring Ganesha Djumaryo.
Pada data pertama, diketahui Giring terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional pada semester ganjil 2022. Dia tercatat sudah mengambil 51 SKS.
Dari riwayat status kuliah, Giring sempat aktif pada tiga semester awal. Giring diketahui mengajukan cuti pada semester genap 2005 hingga semester Genap 2007.
Kemudian pada Semester Ganjil dan Genap 2008, Giring kembali aktif lagi menjadi mahasiswa. Masing-masing semester, Giring mengambil 3 SKS.
Kemudian Giring kembali cuti dari Paramadina pada Semester Ganjil 2009 hingga Semester Ganjil 2001. Dan pada 2011, Giring di-DO atau putus studi.
Kemudian, pada 2017, Giring kembali mendaftar di Universitass Paramadina. Dia terdaftar sebagai mahasiswa program studi Ilmu Hubungan Internasional dengan status mahasiswa pindahan.
Pada periode kedua di Paramadina, Giring hanya aktif satu semester saja yakni Semester Ganjil 2017. Dia sempat mengambil 9 SKS.
Kemudian dari Semester Genap 2017 hingga Semester Genap 2020 Giring mengajukan cuti hingga akhirnya kembali di-DO.
Juru Bicara PSI, Ariyo Bimmo, enggan menggomentari soal status pendidikan formal Giring di Universitas Paramadina. Dia pun emmnta agar publik mengecek langsung data tersebut di laman Kemendikbud.
"Soal itu bukan wilayah kami untuk menjawab. Saya juga melihat screen shoot-nya yang ditampilkan di media sosial. Tapi ya, silakan dicek," kata Ariyo.
"Saya heran, mestinya bukan sisi pribadi atau kekurangan diri Giring yang dibedahkan, tetapi apa yang ia sampaikan," ujarnya.
"Ini menyerang orangnya, padahal apa yang disampaikan itu tidak terbantahkan sampai sekarang, bahwa tahun 2024 nanti kita harus dipimpin oleh orang yang toleran," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
