Masyarakat di Kabupaten Jember sedang dihebohkan dengan kehadiran pria misterius yang membagikan makanan ringan berisi potongan silet, isi staples, dan paku payung ke bocah kecil yang sedang bermain.
Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Jember Lor, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Seorang anak nyaris celaka usai menerima makanan ringan berupa wafer yang terdapat serpihan isi staples, silet, potongan pisau cutter dan benda berbahaya lainnya.
"Saat itu anak saya lagi bermain, masih umur 9 tahun. Dia terima tiga bungkus wafer dari pria yang dia tidak kenal. Lalu wafer itu dikasihkan ke adiknya yang berusia 6 tahun," tutur Yasin, orang tua korban, Senin (2/8).
Wafer kemudian dikonsumsi. Saat di mulut, merasa ada yang aneh lalu dimuntahkan kembali. "Karena terasa keras, lalu dimuntahkan lagi,” papar Yasin.
Melihat anaknya memuntahkan kembali wafer dari mulutnya, Yasin langsung mendekat. Dia melihat seperti sesuatu benda. Yasin kemudian mengecek dua bungkus wafer yang masih belum dikonsumsi.
"Memang ada bekas di sobek lalu di selotip lagi. Dan saat saya buka, dua bungkus itu berisi pecahan silet, isi staples dan payu payung," tutur Yasin.
Peristiwa mengerikan itu langsung dilaporkan ke polisi. Kapolsek Patrang, AKP Heri Supadmo, membenarkan peristiwa itu. Pihaknya saat ini masih memburu pelaku. Diakuinya, perburuan sedikit terkendala karena tidak ada rekaman kamera pengawas (CCTV) yang merekam kejadian ketika pelaku memberikan wafer kepada anak kecil tersebut.
"Tidak ada rekaman CCTV, itu kan perisitwa nya di kampung," papar Heri.
Insiden pemberian wafer berisi paku tersebut ternyata bukan yang pertama. Beberapa hari sebelumnya, peristiwa dengan modus serupa juga terjadi di Jalan Cempetak. "Masih kita buru pelakunya. Sehingga motif belum bisa dipastikan," jelas Heri.
Mencegah jatuhnya korban, polisi mengimbau orang tua lebih waspada mengawasi anaknya saat bermain di sekitar rumah.
"Apalagi sekarang kan masih sekolah daring, sehingga waktu anak bermain di sekitar rumah juga jauh lebih banyak," tegas Heri.
Ciri-ciri Pelaku
Polisi mengungkap identitas pria misterius yang membagikan wafer berisi potongan silet dan logam paku staples tersebut.
Berdasarkan kesaksian dari para bocah penerima wafer yang menjadi petunjuk awal bagi polisi melakukan penyelidikan.
Menurut Heri, beberapa anak memang langsung bertemu dengan sosok lelaki pemberi wafer. Paling diingat oleh para bocah tersebut, lanjut Heri, yakni dari perawakan serta pakaian yang dikenakan si pria misterius. Di samping itu, pelaku terlihat hanya berjalan kaki.
“Yang ngasih katanya seorang pemuda menggunakan jaket jumper warna silver,” beber Heri.
Namun sayangnya, wajah pelaku tidak terlihat dengan sangat jelas karena terhalang oleh masker serta bagian atas kepalanya tertutup tudung jaket jumper.
Heri mengatakan, para bocah merasa tidak dapat mengingat lebih dari hal-hal yang telah disebutkan tadi. Upaya menemukan pelaku menjadi kerumitan bagi polisi karena saksi yang ada hanya anak di bawah umur.
“Rata-rata yang dewasa tidak melihat kejadian maupun pelaku,” dalihnya. Dalam kasus ini, ada dua anak yang diberikan wafer. Mereka usianya 6 tahun dan 9 tahun.
Dia pesimis pencarian dengan sketsa wajah dapat dilakukan. Alasan yang dikemukakan adalah saksi dirasa belum dapat memberi gambaran untuk keperluan sketsa wajah.
“Wajah ditutupi, dan pakai tutup kepalanya. Perkiraan tinggi badan juga tidak tahu, karena namanya anak kecil tidak bisa menjelaskan,” kata Heri.
Kendati begitu, Heri menegaskan pihaknya tetap melakukan penyelidikan. Sebab, kasus tersebut tergolong tindakan kriminal yang dapat berakibat fatal dan membahayakan keselamatan jiwa orang.
Terlebih lagi telah dua kali kasus serupa terjadi di wilayah yang saling berdekatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News