Polantas Ipda OS Penembak di Exit Tol Bintaro Dinonaktifkan dan Belum Jadi Tersangka

  • Arry
  • 3 Des 2021 18:08
Ilustrasi Penembakan(@andychoinski/pixabay)

Polda Metro Jaya menonaktifkan Ipda OS. Anggota Satuan Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas itu dinonaktifkan dalam rangka pemeriksaan oleh penyelidik.

"Ipda OS sudah dinonaktifkan dari sana, dalam rangka pemeriksaan intensif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, di Jakarta, Jumat 3 Desember 2021.

Zulpan menjelaskan, saat ini status Ipda OS masih terperiksa. "Statusnya belum ditingkatkan jadi tersangka, masih sebagai terperiksa," katanya.

Baca Juga
7 Fakta Penembakan Maut Bintaro: Pelaku Polisi, Korban Wartawan, Pelapor Pejabat DPRD

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, menjelaskan alasan kenapa Ipda OS belum menjadi tersangka.

"Kenapa? Karena untuk menetapkan sebagai tersangka harus minimal dua alat bukti, peristiwa penembakannya benar, bikin orang luka benar, tapi maksud tujuannya masih perlu didalami," ujar Ade.

Menurut Ade, berdasarkan pemeriksaan awal, Ipda OS berdalih menembak kedua korban atas laporan seseorang berinisial O.

Baca Juga
Penembak Maut di Exit Tol Bintaro Terungkap, Dia Anggota Polda Metro Jaya

Ade menjelaskan, kini penyelidik juga melibatkan Bidang Propam Polda Metro Jaya dan Divisi Propam Mabes Polri untuk mendalami pelanggaran yang diduga dilakukan Ipda OS.

"Benarkah peristiwa penembakan itu? Benarkah prosedurnya? Rekan-rekan media harap bersabar karena masih didalami," ujar Ade.


Selanjutnya kronologi penembakan >>>

 

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, mengatakan, peristiwa penembakan ini diawali dengan adanya laporan dari warga yang merasa terancam.

"Peristiwa itu dilatarbelakangi adanya laporan warga yang merasa dirinya terancam. Kenapa? Karena orang itu, si pelapor, diikuti dari mulai satu hotel di Sentul kemudian diikuti oleh beberapa unit mobil. Karena dirinya merasa terancam orang itu melaporkan ke kepolisian," kata Ade di Jakarta, Selasa, 30 November 2021.

Menurut Ade, keterangan ini berdasarkan pernyataan sejumlah saksi yang sudah diperiksa.

Ade menjelaskan, setelah mendapatkan laporan tersebut, Ipda OS kemudian mengikuti mobil yang dilaporkan membuntuti warga yang terancam itu.

"Terjadilah ribut di situ dan kemudian mendengar satu tembakan, mengakui polisi, ada [polisi] mau ditabrak, terjadi tembakan 2 kali mengenai 2 korban," tambah dia.

Baca Juga
Aksi Koboi di Exit Tol Bintaro, 2 Orang Tertembak

"Laporan secara lisan, kemudian atas kejadian itu baru membuat laporan tertulis. Siapakah orang itu inisial O pekerjaannya swasta," ujarnya.

Kasus penembakan ini terjadi pada Sabtu, 27 November 2021 dini hari WIB. Ipda OS menembak dua orang yang diketahui bernama Poltak Pasaribu dan M Aruan.

Mereka mengalami luka tembak di bagian perut. Kedua korban pun kemudian dibawa ke RS Polri, Kramat Jati.

Namun, satu korban meninggal dunia pada Minggu, 28 November. Sementara satu korban lainnya masih dirawat di RS Polri. 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait