Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan korupsi atau KPK, Febri Diansyah, menyindir naiknya harta kekayaan komisioner lembaga antirasuah, Nurul Ghufron.
Kekayaan Nurul itu diketahui dari data di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang diunggah KPK.
“Pak, apakah data ini benar dan bisa dijelaskan? Sebagai bagian dari pencegahan korupsi, ada baiknya Pimpinan KPK jadi contoh keterbukaan tentang asal-usul kekayaan berasal dari penghasilan sah,” tulis Febri melalui akun @febridiansyah, dilihat Jumat, 3 Desember 2021.
“Jika dilihat data e-lhkpn KPK yang bersifat terbuka ini, saat jadi Dekan kekayaan Nurul Ghufron total Rp 6,7 miliar. Sampai saat ini sejak jadi Dekan dan selama jadi Pimpinan KPK, total kenaikan Rp 6,7 miliar," tulis Febri.
"Faktor apa? Setahu saya, kenaikan kekayaan bisa terjadi karena naiknya nilai pasar aset atau penambahan aset. Hal itu tentu bisa dijelaskan dengan mudah, Ya bisa juga sekaligus sebagai contoh prinsip transparansi pejabat publik. Bagian dari pencegahan korupsi" lanjut dia.
Jumlah harta Nurul Ghufron
Berdasarkan data LHKPN yang diunggah di laman KPK, Ghufron tercatat sudah lima kali melaporkan kekayaannya. Laporan itu dia sampaikan sejak menjabat Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember pada 2015.
Berdasarkan data LHKPN berikut perkembangan harta Nurul Ghufron:
- Pelaporan 21 Desember 2015 sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember senilai Rp712.574.500
- Pelaporan 31 Desember 2017 sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember senilai Rp1.832.777.249
- Pelaporan 31 Desember 2018 sebagai Dekan Falultas Hukum Universitas Jember senilai Rp6.740.496.249
- Pelaporan 31 Desember 2019 sebagai Wakil Ketua KPK senilai Rp9.230.857.661
- Pelaporan 31 Desember 2020 sebagai Wakil Ketua KPK senilai Rp13.489.250.570
Dari catatan itu, terlihat kekayaan Nurul Ghufron saat menjadi Wakil Ketua KPK naik 100 persen jika dibandingkan saat dia menjabat Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember pada 2018.
Dari penelusuran Newscast.id, berdasarkan data LHKPN Nurul Ghufron pada 2018 dan 2019 terjadi peningkatan Rp6.748.754.321 atau sekira 100,12 persen.
Lihat perbandingan lengkap LHKPN 2018 dan 2020 milik Nurul Ghufron di tautan ini.
Rinciannya, pada 2018, Nurul Ghufron memiliki 11 aset tanah dan bangunan yang tersebar di Jember, Jawa Timur dengan nilai Rp6.300.000.000. Namun pada 2020, aset Ghufron bertambah 2 yang berlokasi di Jakarta. Total nilai asetnya pada 2020 menjadi Rp11.080.000.000.
Perubahan juga terlihat dari jumlah kendaraan yang ada di garaasi rumah Ghufron. Pada 2018, Ghufron memiliki Suzuki Ertiga, Chevrolet Captiva, dan motor Honda BeAT senilai Rp219.000.000.
Namun pada 2020, Ghufron menjual Suzuki Ertiga dan Chevrolet Captiva. Dia kemudian membeli Toyota Innova Reborn dan mempertahankan Honda-BeAT. Nilai aset berupa kendaraan pada 2020 menjadi Rp297.000.000.
Ghufron juga menambah kekayaan berupa surat berharga senilai Rp500 juta dan harta lainnya senilai Rp121.600.000. Selain itu ada penambahan kekayaan berupa kas dan setara kas senilai Rp2.306.362.221.
Meski demikian, utang yang dimiliki Ghufron juga bertambah Rp1.072.000.000.
Selanjutnya tanggapan Ghufron >>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News