7 Fakta Penembakan Maut Bintaro: Pelaku Polisi, Korban Wartawan, Pelapor Pejabat DPRD

  • Arry
  • 1 Des 2021 09:34
Ilustrasi Penembakan(@WolfBlur/pixabay)

Kasus penembakan di exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan akhirnya terungkap. Ada keterlibatan angggota Patroli Jalan Raya atau PJR Ditlantas Polda Metero Jaya.

Penembakan ini juga menimbulkan dua korban. Satu korban dinyatakan meninggal dunia.

Berikut fakta yang terungkap dari kasus penembakan di exit Tol Bintaro:

1. Pelaku anggota PJR Polda Metro Jaya, Ipda OS

Polda Metro Jaya mengungkapkan, pelaku penembakan yang terjadi di exit Tol Bintaro pada Jumat, 26 November 2021 malam adalah Ipda OS, anggota Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya.

"Bahwa Ipda OS ini adalah anggota Dirlantas Polda Metro. Tepatnya di Sat PJR," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Jakarta, Selasa, 30 November 2021.

Baca Juga
Penembak Maut di Exit Tol Bintaro Terungkap, Dia Anggota Polda Metro Jaya


2. Status Ipda OS belum tersangka

Direktur Rekskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, menjelaskan, saat ini status Ipda OS belum menjadi tersangka. Menurutnya, polisi masih menyelidiki alasan Ipda OS melakukan penembakan tersebut.

"Apakah Ipda O statusnya saat ini sebagai tersangka atau bukan? Saat ini yang bersangkutan belum ditetapkan sebagai tersangka," ujar Tubagus.


3. Kronologi kejadian

Berdasarkan keterangan yang didapat, polisi menjelaskan, peristiwa ini bermula saat Ipda OS dihubungi seseorang yang mengaku merasa terancam. Orang tersebut mengaku diikuti oleh seseorang.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, peristiwa itu dilatarbelakangi adanya laporan masyarakat yang merasa terancam. Orang itu diikuti dari mulai satu hotel di wilayah Sentul, kemudian diikuti beberapa unit mobil," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Ipda OS kemudian mengarahkan warga sipil itu menuju lokasi di depan kantor PJR.

"Anggota ini berdinas di sana, diarahkan ke sana, maksudnya supaya aman," ujarnya.

"Dan setelah terjadi--berdasarkan keterangan saksi sementara--terjadi peristiwa ribut di situ dan dengar satu tembakan, mengaku polisi dan keterangan saksi mau ditabrak dan terkena tembakan dua kali yang mengenai korban," tuturnya.

Baca Juga
Aksi Koboi di Exit Tol Bintaro, 2 Orang Tertembak


Selanjutnya korban wartawan dan pelapor disebut pejabat di DPRD DKI Jakarta >>>

 

4. Korban mengaku wartawan

Ada dua orang yang menjadi korban dalam penembakan tersebut. Mereka adalah Poltak Pasaribu dan M Aruan. Mereka mengaku sebagai wartawan.

"Kalau korbannya ini apa... ada yang wartawan begitu ya, mengakunya ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.

Baca Juga
1 Korban Penembakan di Exit Tol Bintaro Meninggal Dunia


5. Pelapor disebut pejabat di DPRD DKI Jakarta

Beredar informasi, pelapor yang mengaku diikuti itu adalah staf khusus (stafsus) Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi.

Mengenai hal tersebut, Endar Zulpan menyatakan, "Nanti masih didalami dulu."

Baca Juga
Kronologi Penembakan di Exit Tol Bintaro yang Diduga Dilakukan Polantas Ipda OS


6. Mobil dan senjata disita

Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya menyita sejumlah barang bukti.

"Atas kejadian tersebut, barang bukti yang sudah diamankan untuk proses pengembangan kasus ini, yaitu satu unit kendaraan roda empat Daihatsu Ayla B-2235-TRA," ujar Endra Zulpan.

Namun Endra tidak menjelaskan mobil tersebut milik siapa. Selain itu, polisi juga menyita senjata api Ipda OS. "Kemudian satu buah pucuk senjata api jenis HS," katanya.


7. Ipda OS diperiksa Propam Polri

Propam Polri akan memeriksa Ipda OS untuk mendalami prosedur penembakan yang dilakukan anggota Dirlantas Polda Metro Jaya itu.

"Karena pelaku adalah anggota Polri dan, kedua, benarkah peristiwa penembakan prosedurnya dan lain sebagainya, mohon sabar, karena ini masih didalami dan masih dilakukan penyelidikan mendalam," kata Tubagus Ade Hidayat.

"Peristiwa penembakan terjadi oleh anggota Polri dilatarbelakangi oleh peristiwa tadi. Ada masyarakat merasa khawatir karena mobilnya diikuti beberapa unit mobil terus-menerus sampai laporkan ke polisi dan polisi arahkan ke tempat berdinas, maksudnya supaya aman, sehingga terjadi peristiwa penembakan," ujarnya.

 

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait