Hacker Brasil Bongkar Data Polisi dan Jenderal Bermasalah, Polri Sebut Server Aman

  • Arry
  • 22 Nov 2021 09:13
Ilustrasi hacker atau peretasan(@maxbender/unsplash)

Polri menegaskan keamanan data anggota hingga server dan aplikasi kepolisian dalam kondisi aman. Hal ini menyusul klaim dari hacker Brasil yang mengaku membobol data korps Bhayangkara tersebut.

"Intinya untuk server data, aplikasi-aplikasi Polri serta sistem keamanan semuanya hingga saat ini aman," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, Senin, 22 November 2021.

Menurutnya, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri telah mendalami dugaan pembobolan data Polri tersebut.

Baca Juga
Brasil Son 1X Retas Web Polri, Ungkap Pelanggaran Anggota Polisi Termasuk 3 Jenderal

Meski demikian, Dedi tidak menjelaskan soal data polisi dan jenderal bermasalah yang diungkap hacker Brasil tersebut di media sosial tersebut.

"Aman untuk datanya," kata Dedi.

Hacker Brasil yang menamai dirinya Son1x mengaku membobol data anggota Polri. Dalam unggahan di Twitternya, Hacker menuliskan, "Polri- Indonesian National Police Hacked" 28k logins and personal information leaked".

Ada tiga tautan yang disebut berisi salinan data polisi bermasalah.


Selanjutnya Hacker Brasil Bongkar Data Jenderal Bermasalah >>>

 

Hacker Brasil Son1x membagikan tautan agar dapat mengunduh file data yang dinamakan "polrileak.txt" berukuran 10,27 megabita dan “polri.sql” dengan ukuran sama. Ia juga mengklaim memiliki 28 ribu informasi login dan informasi pribadi.

"Kebocoran ini berisi informasi pribadi dan kredensial pekerja polri dan orang-orang yang terlibat dengannya," tulis son1x di file "polrileak" yang dia bagikan.

Dari nama-nama yang tercantum, terselip nama tiga anggota Polri berpangkat brigadir jenderal.

"Jangan ragu untuk melakukan apa pun yang Anda inginkan dengan informasi mereka, mungkin mengirim do ke rumah mereka idk, gunakan kreativitas Anda hahaha xD," katanya lagi.

Hacker Brasil Son 1X klaim retas data Polri

Dalam unggahannya, peretas memberikan alasan membongkar data Polri.

"Saya melakukan ini karena saya tidak mendukung pemerintah dan bagaimana mereka memperlakukan rakyatnya sendiri, banyak orang Indonesia telah menghubungi saya berbicara tentang situasi kehidupan mereka di Indonesia.

"Jadi saya mengidentifikasi diri saya dengan mereka, dan memutuskan untuk membantu dengan apa pun yang saya bisa, jadi inilah alasan saya melakukan kebocoran ini," tulisnya.

Dalam portal tersebut, peretas juga menulis, "Pertama-tama, ini aksi yang dilakukan oleh saya sendiri, bukan anggota tim lain tempat saya berpartisipasi (mereka tidak suka kebocoran data),” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait