Presiden Joko Widodo akhirnya mengungkapkan kenapa dirinya tidak menerapkan kebijakan lockdown dan lebih memilih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
"Lockdown artinya tutup total, kemarin PPKM Darurat kan semi lockdown, itu masih semi saja saya masuk kampung, saya masuk ke daerah semuanya menjerit untuk dibuka," kata Jokowi di Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021.
"Saya kira bapak ibu juga sama, mengalami hal yang sama. Kalau lockdown bisa kita bayangkan,” ujarnya.
Menurutnya, penerapan lockdown tidak langsung menjamin lonjakan kasus cepat selesai. "Itu juga belum bisa menjamin dengan lockdown permasalahan bisa selesai,” katanya.
Oleh karena itu, Jokowi memutuskan menerapkan PPKM darurat. Sebab, Indonesia harus mengatasi masalah kesehatan namun tetap menjalankan sisi ekonomi meski secara perlahan.
“Virus corona ini akan selesai kapan? WHO pun belum bisa memprediksi juga. Sekali lagi kita ini selalu yang kita jalankan adalah sisi kesehatannya bisa kita tangani tapi sisi ekonominya pelan-pelan harus dijalankan. Enggak bisa kita tutup lockdown seperti negara lain,” ucap dia.
Jokowi kembali menyebut bahwa penerapan PPKM darurat memang harus dilakukan meskipun itu keputusan yang berat. Namun, ia meminta pengusaha mikro tetap semangat bekerja meskipun omzet yang menurun mencapai 75 persen.
"Bapak ibu semuanya harus bekerja keras semuanya dalam kondisi seperti ini bertahan dengan sekuat tenaga," ujarnya.
"Kita masih berproses menuju vaksinasi 70 persen yang kita harapkan nanti insyaallah akhir tahun ini bisa kita selesaikan kalau sudah 75 persen paling tidak daya tular virus ini agak terhambat kalau sudah tercapai kekebalan komunal atau herd immunity ambil berjalan akhir tahun ini,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News