Jurus Prabowo Hadapi Tarif Trump: Hapus TKDN Hingga Hapus kuota Impor

  • Arry
  • 9 Apr 2025 16:40
Presiden Prabowo Subianto(bpmi setpres/setkab.go.id)

Presiden Prabowo Subianto menyiapkan sejumlah jurus untuk menghadapi kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Indonesia diketahui dikenakan bea impor 32 persen.

Jurus pertama yang disiapkan Prabowo adalah melonggarkan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Menurutnya, aturan ini nantinya tidak akan dipaksakan jika ujungnya akan membuat daya saing produk lokal tertekan.

"Niat kebijakan TKDN baik, yakni mengedepankan nasionalisme. Namun kami harus realistis," kata Presiden Prabowo di Jakarta.

Menurut Prabowo meningkatkan strategi kemampuan industri dalam negeri di sektor manufaktur nasional tidak bisa melalui peningkatan kontribusi pabrikan lokal dalam sebuah produk melalui kebijakan TKDN.

Baca juga
Jusuf Kalla Usul RI Tak Perlu Balas Tarif Trump, Cukup Negosiasi

Jurus lainnya adalah menghilangkan kebijakan Pertimbangan Teknis dalam proses importasi. Menurut Prabowo, kebijakan tersebut kadang lebih ketat dari derajat aturan yang lebih tinggi, seperti Keputusan Presiden.

Selain itu, Prabowo juga akan menerapkan jurus menghapus kuota dalam importasi sebuah komoditas. Menurutnya, semua pihak kini dapat melakukan impor semua jenis komoditas, salah satunya daging sapi.

"Semua pihak bisa impor segala komoditas. Silahkan buka saja pintu impornya," katanya.

Jurus terakhir yang disiapkan Prabowo adalah menghapus tahapan karantina dalam importasi. Sebelumnya, setiap produk impor wajib menjalani proses karantina untuk mencegah organisme pengganggu, yakni tumbuhan, hewan, dan bahan biologis.

Baca juga
Indonesia Kena Tarif Impor Trump, Daftar 10 Produk RI Paling Banyak Diekspor ke AS

"Kalau barang tersebut sudah melalui proses karantina di negara asal impor, tidak usah lagi melalui tahap karantina di dalam negeri," ujarnya.

Prabowo pun memerintahkan pembantunya menyederhanakan regulasi yang menghambat perdagangan di dalam negeri. Hal tersebut dinilai dapat meningkatkan daya saing, menjaga kepercayaan pelaku pasar, dan menarik investasi.

"Indonesia telah berkomunikasi dengan Malaysia selaku pemegang Keketuaan ASEAN untuk mengambil langkah bersama mengingat 10 negara ASEAN seluruhnya terdampak pengenaan tarif AS."

Artikel lainnya: Jadwal Libur di April 2025 Usai Libur Lebaran Usai, Masih Ada Long Weekend

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait