Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengumumkan pengenaan bea masuk yang diatur dalam tarif timbal balik (Resiprokal). Indonesia pun masuk dalam daftar negara yang terkena tarif resiprokal sebesar 32 persen.
Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo mencatat, Indonesia memiliki sejumlah komoditas andalan yang diekspor ke Amerika Serikat. Bahkan ada tiga produk yang menjadi penyumbang surplus neraca dagang.
Mengutip Bisnis.com, tiga komoditas penyumbang surplus itu seperti mesin dan perlengkapan elektrik yang memiliki nilai ekspor US$ 320,4 juta.
Kemudian ada komoditas pakaian dan aksesorinya atau rajutan dengan nilai ekspor US$ 225,3 juta, dan terakhir pakaian dan aksesori bukan rajutan dengan nilai ekspor mencapai US$221,7 juta.
Baca juga
Daftar Lengkap Negara Terkena Tarif Impor Trump, Indonesia Kena 32 Persen!
Berikut daftar komoditas Indonesia yang paling banyak diekspor ke Amerika Serikat:
- Mesin & perlengkapan listrik (HS 85) : US$1.002,8 juta (share 17,21 persen)
- Pakaian bukan rajutan (HS 62) : US$552,5 juta (share 9,48 persen)
- Pakaian rajutan (HS 61) : US$519,0 juta (share 8,91 persen)
- Alas kaki (HS 64) : US$466,5 juta (share 8,01 persen)
- Minyak hewani/nabati (HS 15) : US$455,2 juta (share 7,81 persen)
- Karet dan produk karet (HS 40) : US$428,9 juta (share 7,36 persen)
- Perabotan (HS 94) : US$338,7 juta (share 5,81 persen)
- Ikan dan krustasea (HS 03) : US$284,0 juta (share 4,87 persen)
- Olahan daging dan ikan (HS 16) : US$190,6 juta (share 3,27 persen)
- Barang dari kulit samak (HS 42) : US$181,3 juta (share 3,11 persen)
Artikel lainnya: Timnas Indonesia Naik ke Peringkat 123 Dunia, Terbaik Sejak 2009
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
