Sebanyak 35 warga RW 006 Kampung Beting, Kelurahan Koja, Jakarta Utara, keracunan usai mengonsumsi nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Mereka pun langsung dirawat di RSUD Koja.
Nasi kotak berlogo PSI itu dibagikan pada Minggu (24/10). Ada 89 paket nasi kotak yang diterima Ketua RW 06, Suratman. Nasi kotak itu berisi menu nasi, telur, buncis, dan orek tempe.
"Kurang lebih 2-3 jam baru merasakan gejala mual," kata Suratman, Senin (25/10).
Menurutnya ada 35 warganya yang mengalami mual, muntah, dan pusing usai mengonsumsi nasi kotak berlogo PSI itu. “Dari 35 di data puskesmas kebetulan kumpul di balai warga, 24 di antaranya terdaftar di RS Koja,” jelasnya.
Menurut Suratman, sudah ada beberapa warganya uang diperbolehkan pulang dari rumah sakit. "Jadi untuk saat ini yang dirawat 5 orang, selebihnya sudah diizinkan pulang," ujarnya.
Suratman pun akan meminta klarifikasi dari PSI terkait peristiwa tersebut.
Ketua DPD PSI Jakarta Utara, Darma Utama, menjelaskan, kasus keracunan nasi kotak itu merupakan kali pertama dialami sejak April 2021.
“Makanan siap saji itu bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021. Sampai hari ini sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia. Selama ini, sama sekali tidak ada masalah. Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Darma Utama, dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/10).
Menurut Darma, pembagian nasi kotak itu merupakan salah satu program PSI untuk membantu warung-warung makanan dan UMKM kuliner yang terdampak pandemi.
"Jadi PSI tidak membuat makanan. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ini dari publik," ujarnya.
"Kami telah melakukan penyelidikan internal supaya kasus seperti ini tidak terulang. Kami tetap berpikir positif bahwa ini murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan. Kami menunggu proses penyelidikan berlangsung,” tambahnya.
Selanjutnya Giring Minta Maaf >>>
Pelaksana Tugas Ketua Umum PSI, Giring Ganesha meminta maaf atas kejadian yang dialami warga Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara. Giring pun memerintahkan kadernya mendampingi korban yang tengah dirawat di rumah sakit.
"Pengurus PSI dari tadi malam bersiaga di sini (Rumah Sakit Koja) terus untuk menjaga semua keadaan yang saat ini alhamdulillah sudah membaik," kata Giring di Jakarta, Senin (25/10).
"Kami di sini untuk benar-benar ada rasa simpati dan tanggung jawab," kata Giring.
Menurut Giring, ada 23 warga yang sempat dirawat di RSUD Koja. Namun 18 wrga sudah diperbolehkan pulang. "Masih ada lima lagi yang dirawat. Kita doakan agar semua baik-baik saja," kata Giring.
Pemilik warung yang menyediakan nasi kotak, Lidya, meminta maaf atas kejadian keracunan makanan yang dialami warga RW 06 Koja. Menurutnya, dia selalu menjaga makanan tersebut aman dikonsumsi.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Ini murni kesalahan saya,” kata Lidya.
Lidya mengaku sudah bekerjasama dengan PSI menyediakan nasi kotak itu sejak Agustus 2021. Dia sudah menyiapkan lebih dari 1.000 nasi kotak.
Selanjutnya Diusut Polisi >>>
Polsek Koja kini mengusut kasus warga Koja yang keracunan makanan usai memakan nasi kotak PSI. Polisi sudah meminta sampel nasi kotak tersebut untuk dikirimkan ke laboratorium Polri.
"Nanti dari hasil laboratorium kan ketahuan, misalnya, nasinya ada racunnya kah?Jenis apa? Racun apa?" kata Kapolsek Koja, AKBP Abdul Rasyid.
Menurutnya, kini pihaknya belum memanggil saksi-saksi. Polisi akan menunggu terlebih dahulu hasil laboratorium tersebut.
"Jadi kita belum melakukan pemeriksaan saksi-saksi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News