KPK menemukan dana makan bergizi gratis atau MBG per anak disunat. Anggaran per porsi yang awalnya Rp10 ribu per anak dipotong jadi Rp8 ribu. Badan Gizi Nasional buka suara.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menjelaskan, KPK belum menerima penjelasan pagu anggaran bahan baku memang ada yang berbeda. Menurutnya, pagu untuk anak PAUD sampai siswa SD kelas 3 adalah Rp 8.000, sedangkan anak lainnya Rp 10.000.
"KPK belum mendapat penjelasan bahwa pagu bahan baku berbeda dari awal. Anak PAUD sampai SD kelas 3 patokannya Rp 8.000. Anak lainnya Rp 10.000," ujar Dadan dalam keterangannya.
Menurutnya, perbedaan itu terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia bagian barat. Namun anggaran juga dapat berubah di tiap daerah tergantung harga bahan baku.
Baca juga
KPK Temukan Anggaran MBG Rp10 Ribu per Anak Disunat Jadi Rp8.000
"Pagu bahan baku tersebut akan berubah sesuai indeks kemahalan masing-masing daerah (sesuai rilis Bappenas). Misalnya Papua, Puncak Jaya Rp 59.717, dan lain-lain," jelasnya.
"Pagu ini kan disusun oleh mitra dan Kepala SPPG setiap 10 hari. Dalam usulan sudah perinci dari awal berapa jumlah penerima manfaat masing-masing," jelas Dadan.
"Nanti kalau dalam 10 hari kelebihan, akan carry over ke 10 hari berikutnya. Kalau kekurangan, akan dikoreksi untuk 10 hari berikutnya," imbuhnya.
Baca juga
Gibran Tak Suka Menu Makan Bergizi Gratis di Surabaya, Minta Menu Ayam Goreng
Untuk diketahui, Ketua KPK Setyo Budiyanto mengungkapkan telah menerima laporan adanya pemotongan anggaran untuk program Makanan Bergizi Gratis.
Menurutnya, anggaran yang ditetapkan pemerintah pusat akan semakin sedikit saat tiba di daerah. Hal ini berdampak pada kualitas makanan.
"Yang menjadi kekhawatiran, karena posisi anggaran di pusat, jangan sampai begitu sampai di daerah seperti es batu (yang mencair)," kata Setyo dalam keterangan tertulisnya.
"Kami sudah menerima laporan adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai Rp 10.000, tetapi yang diterima hanya Rp 8.000. Ini harus jadi perhatian karena berimbas pada kualitas makanan," ujarnya.
Artikel lainnya: Kronologi Penemuan Mayat Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora Jakbar Versi Ketua RT
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News