Mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengakui pernah ditawari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, untuk menjabat sebagai Direktur Utama perusahaan minyak plat merah itu.
Hal ini diungkapkan Ahok dalam beberapa podcast di media. Dlaam kesempatan itu, Ahok mengakui tawaran itu dilontarkan Jokowi pada akhir 2022 hingga Juni 2023.
"Pas diterima ketemu, ditawarin jadi dirut. Saya mau kan saat itu," kata Ahok dalam podcast Narasi, dikutip Selasa, 4 Maret 2025.
"Beliau (Jokowi) panggil saya, kali ini suruh saya jadi Dirut Pertamina. Saya bilang 'kenapa baru sekarang? kan udah untung. Saya jadi Komut juga happy kok selama Dirutnya mau nurut sama saya'. Kan dari rugi terus bisa untung empat tahun terakhir, spesialis saya lah kalau pretelin detail gitu," ungkap Ahok.
Baca juga
Wasiat Ahok ke Pertamina Sebelum Mundur Sebagai Komut
"Terakhir dipanggil jelang pilpres, saya udah tahu maksudnya, makanya saya bilang jadi komut ajalah. Toh saya udah kerja bikin Pertamina lebih untung," jelas dia.
Namun setelah itu dia tidak menerima kabar lanjutan terkait jabatannya di Pertamina. Dia pun sudah tidak lagi bertemu dengan Jokowi hingga akhirnya dia memutuskan mundur dari Pertamina dan aktif mendukung pasangan yang diusung PDIP dalam Pilpres 2024, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ahok pun mengakui gaji Dirut Pertamina lebih menggiurkan dibanding Komut.
"Kalau ada orang lain, orang lain aja lah. Paling enak jadi komut pak. Kalau jadi Dirut duitnya banyak, mungkin 25 sama 100 persen (perbandingannya)," ujarnya.
"Dirut bisa sampai Rp 500 juta (sebulan)," ujar Ahok.
Sedangkan gaji Komut menurutnya berkisar Rp180 juta.
"Kalau itu kan ada untung, 1 sampai 30 persen, dibagi sama pegawai semua. Saya bilang (ke Jokowi) jangan saya pak (yang jadi Dirut Pertamina), lebih baik orang lain aja," jelasnya.
"Karena yang paling banyak jadi orang itu ada duit ada waktu. Kalau jadi Dirut ada duit enggak ada waktu," ujarnya.
Mengenai kasus mega korupsi di Pertamina, Ahok mengaku siap membantu Kejaksaan Agung untuk membongkarnya. Dia pun siap dipanggil kejaksaan.
"Kalau dipanggil saya siap bantu dan siap kasih data yang diperlukan jaksa," ujar Ahok singkat.
Artikel lainnya: 46 RT di Jakarta Terendam Banjir Kiriman dan Lokal Hingga 3,5 M, Ribuan Orang Ngungsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News