Kantor Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara, diserang sekelompok anggota TNI. Akibatnya, lima polisi mengalami luka-luka. Selain itu, penyerangan juga menyebabkan kerusakan fasilitas di Polres.
Penyerangan ini terjadi pada Senin, 24 Februari 2025 sekitar pukul 23.00 Wita. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, berikut kronologi penyerangan tersebut:
- Pukul 22.45 WIB
Sekitar 20 anggota TNI mendatangi Mapolres Tarakan dengan menumpang truk hijau. Mereka tampak membawa sangkur, batu, kayu, dan besi.
Setiba di lokasi, mereka langsung melakukan pemukulan terhadap dua anggota polisi yang sedang berjaga. Mereka juga langsung merusak fasilitas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), kaca di ruang Kapolres, ruang Satuan Penegakan Hukum (ETLE), serta beberapa jendela.
Penyerangan berlanjut ke anggota Polres Tarakan yang baru tiba setelah berpatroli. Mereka kemudian mengejar personel Polres Tarakan dan merampas senjata laras panjang dari mereka.
Anggota TNI itu bahkan sampai mengejar personel polisi lainnya hingga ke Jalan Yos Sudarso, dekat restoran cepat saji McDonald's.
- Pukul 23.40 Wita
Anggota TNI meninggalkan Mapolres Tarakan. Situasi dilaporkan kondusif.
Tanggapan Pihak TNI
Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, merespons soal penyerangan Mapolres Tarakan oleh anggota TNI. Dia mengakui ada insiden itu dan melibatkan anggota Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP.
Mayjen Rudy menyatakan, peristiwa penyerangan itu terjadi karena ada kesalahpahaman semata.
Meski demikian, Kodam VI/Mulawarman, bersama Korem 092/MRL dan Brigif 24/BC, segera menggelar pemeriksaan terhadap personel yang terlibat.
Danyonif 613/RJA sebagai satuan induk juga mengadakan apel luar biasa untuk mendata serta mengidentifikasi oknum yang terlibat dalam insiden tersebut.
Sementara itu, Kapendam VI/Mulawarman, Kolonel Kav Kristiyanto, menegaskan, kejadian ini bukan serangan terencana atau perintah institusi. Menurutnya, insiden karena kesalahpahaman antar individu.
“Saat ini, seluruh personel yang terlibat dalam Bantuan Penugasan (BP) telah dikonsolidasikan dan menjalani pemeriksaan sesuai prosedur,” ujar Kristiyanto.
Kristiyanto mengimbau masyarakat tidak terpancing dengan informasi yang belum terverifikasi serta tetap menjaga suasana kondusif di Kalimantan Utara.
Artikel lainnya: Hotel di Glodok Kebakaran, 100 Personel Damkar Dikerahkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News