Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung beserta 18 kepala daerah dari PDI Perjuangan memutuskan untuk bergabung dalam retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, di tengah larangan dari Ketum Megawati Soekarnoputri.
Megawati sebelumnya telah mengeluarkan instruksi agar kadernya yang menjadi kepala daerah menunda untuk ikut retret di Magelang. Keputusan ini diambil tak lama usai KPK menahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Pramono Anung pun ditanya soal apakah ada sanksi yang akan diberikan Megawati terhadap dirinya yang ikut retret, mantan Sekretaris Kabinet itu hanya menjawab diplomatis.
"Intinya ini menunjukkan sampai dengan sekarang. Kemudian, saya yang mungkin ini masuk yang terakhir ya karena yang lain Sekda," kata Pramono di Akmil.
Baca juga
Pramono Anung Pimpin 18 Kepala Daerah PDIP Gabung Retret di Akmil Magelang
"Maka, ya sudah, kita semua mengikuti retreat secara baik-baik dan tentunya kita bertanggung jawab terhadap apa yang kami ambil langkah ini," tutur dia.
"Saya terus-menerus berkomunikasi dengan Pak Mendagri, Pak Wamen dan para Menteri yang lain, termasuk yang kemudian ya kalau sudah sampai di sini kan komunikasinya baik-baik aja," kata Pramono.
"Bahwa ada hal yang perlu dipersiapkan ya, inilah bagian proses politik yang harus ditangani bersama-sama. Dan alhamdulillah ini selesai pada sekarang ini, ya," tutur dia.
Pramono menjelaskan, dia sudah menitipkan tugas ke Rano Karno untuk mengurus Jakarta di saat dia ikut dalam retret di Akmil Magelang.
“Saya sendiri sebagai Gubernur Jakarta saya juga sudah menitipkan tugas kepada Bang Dul untuk tetap gaspol pasukan biru, pasukan oranye, pasukan hijau, dan pasukan kuning, mereka untuk mempersiapkan,” kata Pramono.
“Karena bagaimanapun itulah yang diharapkan oleh Masyarakat, terutama saya pribadi oleh rakyat Jakarta, jadi itu yang kami sampaikan, saya titip salam buat Bang Dul,” lanjutnya.
Artikel lainnya: AHY Kembali Terpilih Jadi Ketum Demokrat, SBY Jadi Ketua Majelis Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
