Kepala daerah yang mengikuti retret di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah mulai bertumbangan. Mereka mengalami kelelahan, ada pula yang tensi dan gula darahnya meningkat.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menjelaskan, ada tiga kepala daerah yang harus dibawa ke RSUD Tidar, Magelang. Dua di antaranya harus menjalani rawat inap.
"Ada yang tensinya tinggi, gulanya tinggi, di rumah sakit. Rumah Sakit Tidar. Ya, tapi kondisinya baik kok. Sepertinya kelelahan. Kelelahan. Kurang tidur ya,” kata Bima Arya di Magelang, Minggu, 23 Februari 2025.
"Kesimpulanya dokter adalah (mereka) terlalu lelah, karena rangkaiannya mulai dari pelantikan di Istana sampai sekarang melelahkan sekali, apalagi kalau sudah usia," ujar mantan Wali Kota Bogor itu.
Baca juga
55 Kepala Daerah PDIP Sudah Tiba di Magelang, Kapan Gabung Retret di Akmil?
Namun Bima Arya enggan menyebut siapa saja kepala daerah yang harus dibawa ke rumah sakit. Dia hanya memastikan, kondisi ketiga kepala daerah itu tidak parah dan bisa segera sembuh.
"Yang dua menginap, yang satu hanya diinfus saja, (diberikan) vitamin C saja," imbuhnya.
Selain ada tiga kepala daerah yang dibawa ke rumah sakit, ada dua peserta lainnya yang harus istirahat di tenda karena alasan kesehatan.
"Kondisinya memerlukan istirahat saja. Jadi kita berikan dispensasi untuk sementara ini tidur dulu, tidak mengikuti pembelajaran. Mudah-mudahan besok fit lagi," imbuhnya.
Bima menyataka, jadwal retret tidak akan berubah meski sudah ada kepala daerah yang tumbang. Dia hanya meminta peserta yang tidak fit agar tidak memaksa ikut dalam materi.
Baca juga
Wamendagri: Kepala Daerah PDIP Sudah Ada yang Gabung Retret, Kemungkinan Bertahap
"Yang menyesuaikan adalah yang sakitnya. Karena jadwalnya sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga sangat padat. Tapi kalau kondisinya tidak mungkin, silakan, dan istirahat di tenda atau ritme. Supaya bisa fit pada pemerintahan berikutnya," ujarnya.
Selain ada kepala daerah yang sakit, ada pula peserta yang minta izin meninggalkan acara lebih dahulu.
“Ya, ada laporan ke kami anaknya kondisinya sakit parah, enggak konsen di sini ya ditunjukkan bukti-bukti dari dokter. Maka kita izinkan untuk keluar ya, karena saya lihat kondisinya juga kritis, gitu,” kata Bima.
“Kemudian ada juga yang kondisinya di daerahnya ada sesuatu yang harus diselesaikan perlu menerima Sekda-nya. Ya, Sekda-nya tadi menghadap di sini, kita fasilitasi,” ujarnya.
Bima juga menyatakan, jika ada keluarga dari kepala daerah ingin datang, maka akan diizinkan.
“Iya, tentunya minta izin ke kami ya, asal sejauh misalnya gak banyak gitu ya. Kemudian ada keperluan khusus dan tidak mengganggu jam-jam pembelajaran ya, tentu kita akan fasilitasi,” tutur dia.
Retret kepala daerah ini berlangsung di Akmil Magelang pada 21-28 Februari 2025. Saat ini sudah ada 450 kepala daerah yang mengikuti retret.
Artikel lainnya: Novi Vokalis Sukatani Dipecat Jadi Guru SDIT Mutiara Hati Usai Viral Lagu Bayar Bayar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News