Mitra Ojol Tuntut THR, Ini Respons Pemerintah, Gojek, Grab, Maxim

  • Arry
  • 18 Feb 2025 14:33
Ojek online(ist/ist)

Para pengemudi ojek online alias ojol menuntut pembayaran tunjangan hari raya atau THR untuk para mitra. Pemerintah hingga aplikator transportasi daring itu langsung memberikan respons.

Tuntutan para mitra ojek online yang tergabung dalam Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) disuarakan saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta, pada Senin, 17 Februari 2025.

Berikut respons dari pihak terkait terkait tuntutan THR bagi Ojol:

Respons Pemerintah

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengaku tengah menggodok aturan terkait pemberian THR untuk pengemudi ojol. Aturan ini akan berupa surat edaran ataupun Peraturan Menteri (Permen).

Baca juga
Deskripsi Menu Nasi Padang di Aplikasi Ojol Ini Bikin Ngakak

"Tadi kata kuncinya THR ini adalah budaya kita, dan kedua adalah kita janjikan momentum THR ini sebagai bukti bahwa pengusaha dan kemudian driver itu memang harmonis bersama-sama," kata Yassierli kepada wartawan.

"Bisa Permen, bisa SE (Surat Edaran)," jawab Yassierli.

Yassierli mengaku Kemenaker sudah berulang kali memanggil pihak aplikator untuk membicarakan pemberian THR ini. Namun hingga saat ini pihaknya masih melakukan negosiasi terkait teknis pencairan THR itu.

"Sudah beberapa kali (bertemu aplikator). Ya tentu ada sebuah negosiasi, tapi nanti itu bagian dari prosesnya," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan, menegaskan, pihak aplikator wajib memberikan THR bagi mitra ojol. Pemberian THR harus berupa uang tunai, bukan bantuan sembako seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Bukan lagi beras dan lain-lainnya, kita mau itu berbentuk duit atau uang, agar apa? Yang namanya hari raya itu benar-benar ada di rumahnya kawan-kawan driver. Tidak lagi yang namanya gula atau apapun lah," kata Noel, panggilan akrab Immanuel Ebenezer.

"Kali ini kita bukan soal imbauan ya. Jadi apapun entah itu bentuknya surat edaran atau Permen atau apapun, itu harus dilaksanakan, nggak bisa tidak," tegasnya.

Respons Gojek

Gojek pun memberikan respons soal tuntutan mitra Ojol soal THR. Gojek menyatakan masih berkoordinasi dengan Kemenaker terkait pemberian Tali Asih Hari Raya, istilah THR bagi Gojek.

"Gojek tengah berkoordinasi intensif dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk membahas Tali Asih Hari Raya," kata Chief of Public Policy & Government Relations GoTo Group, Ade Mulya, dalam keterangannya.

Ade menjelaskan, Gojek juga rutin menggelar program bagi mitra pengemudi ojol di bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, salah satunya melalui program Paket Sembako Bazar Swadaya.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, Gojek senantiasa mendukung mitra driver dengan berbagai program, salah satunya adalah Paket Sembako Bazar Swadaya," jelasnya.

Menurutnya, Gojek terus berkomitmen membantu mitranya sesuai dengan kapasitas dan kemampuan perusahaan. Ia juga mengatakan, Gojek hendak memastikan mitra pengemudi dapat menjalani Ramadan dengan damai dan merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan bersama keluarga.

"Sejak Gojek berdiri, komitmen kami tidak pernah berubah. Misi kami adalah untuk dapat terus menciptakan dampak positif bagi ekosistem kami, salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan mitra," jelasnya.

Selain itu, Gojek juga telah menciptakan beragam inovasi produk dan mengalokasikan berbagai investasi. Misalnya pemberian saham gratis kepada mitra driver saat Initial Public Offering (IPO) GoTo pada tahun 2022.

"Sehingga banyak mitra kini juga menjadi pemegang saham GoTo dan memeroleh manfaat ekonomi seiring pertumbuhan Perusahaan," jelasnya.

Selanjutnya Respons Grab dan Maxim >>>

 

Respons Grab Indonesia

Chief of Public Affairs, Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menyatakan, pihaknya menghargai atensi yang diberikan pemerintah untuk Mitra Pengemudi terkait wacana pemberian Bantuan Hari Raya (BHR).

“Grab memahami bahwa Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang sangat penting bagi mayoritas masyarakat Indonesia, tak terkecuali untuk Mitra Pengemudi,” ungkap Tirza dalam keterangan resmi.

Tirza menjelaskan, Grab telah menjalankan berbagai inisiatif dengan kebermanfaatan jangka panjang untuk mendukung Mitra Pengemudi. Sejumlah manfaat yang disediakan Grab untuk para mitranya antara lain, yang pertama, GrabBenefits.

“GrabBenefits memberikan berbagai manfaat seperti paket sembako, voucher diskon untuk pemeliharaan kendaraan, dan perlindungan asuransi."

Kedua, ada manfaat Dana Santunan. Manfaat ini merupakan bantuan untuk keluarga mitra yang menghadapi situasi sulit.

Ketiga adalah GrabScholar. Program ini merupakan program beasiswa untuk anak Mitra dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

“Skema Insentif & Bonus: Kesempatan bagi Mitra untuk meningkatkan pendapatan, terutama di saat perayaan hari besar. Peluang Usaha & Pengembangan Keterampilan: Program pelatihan daring dan luring untuk pengembangan keterampilan Mitra,” lanjutnya.

Kemudian keenam, benefit yang diberikan Grab kepada mitra adalah manfaat BPJS Ketenagakerjaan, untuk memfasilitasi pendaftaran perlindungan sosial bagi mitra.

“Kami berharap pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang lebih seimbang dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap industri, ekonomi informal, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” pungkasnya.

Respons Maxim

Public Relation Specialist Maxim, Yuan Ifdal Khoir, menyatakan menunggu keputusan dari Kementerian Ketenagakerjaan terkait pemberian THR untuk mitra ojol. Dia berharap ada keputusan yang objektif berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku.

Yuan pun menyatakan, aksi yang digelar mitra Ojol pada Senin, 17 Februari, tidak berpengaruh terhadap operasional penggunaan layanan di aplikasi Maxim.

“Maxim akan tetap bekerja secara normal dan terus berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna kami. Maxim juga memastikan bahwa pengguna tetap dapat menggunakan beragam layanan di aplikasi Maxim seperti biasa,” ungkap Yuan dalam keterangan tertulis.

“Kami mengimbau mitra pengemudi untuk tetap melayani kebutuhan pengguna agar tetap bisa mendapatkan penghasilan dan tidak mudah terprovokasi dalam aksi unjuk rasa dengan selalu menjaga keamanan dan ketertiban,” lanjut Yuan.

Yuan menjelaskan, saat ini Maxim telah mengambil bagian dalam diskusi untuk mendukung mitra pengemudi sebagai gig-workers sebagai salah satu bentuk tenaga kerja di luar hubungan kerja.

“Oleh karena itu, saat ini Maxim tengah berfokus untuk mengadakan charity campaign dengan memberikan bantuan sosial kepada mitra pengemudi di berbagai kota di Indonesia,” pungkas Yuan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait