Pekerja Migran Indonesia Ditembak: Otoritas Malaysia Klaim WNI Serang Duluan

  • Arry
  • 27 Jan 2025 12:04
Ilustrasi penembakan(Black-Mount-Pictures/pixabay)

Otoritas Malaysia buka suara soal penembakan terhadap lima pekerja migran Indonesia di Perairan Tanjung Rhu, Selangor. Mereka mengklaim penembakan dilakukan lantaran 5 WNI itu terlebih dulu menyerang Kepala Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang sedang patroli.

“Dalam insiden tersebut, anggota APMM melepaskan beberapa tembakan untuk membela diri ketika dua tersangka, yang bersenjata parang, menyerang mereka,” kata laporan Kantor Berita Bernama, dikutip Senin, 27 Januari 2025.

Akibat penembakan itu, satu WNI tewas dan 4 lainnya luka-luka. Sebanyak tiga korban luka dibawa ke rumah sakit di Serdang, sementara 1 korban lainnya dibawa ke Rumah Sakit Klang.

Direktur Maritim Selangor Kapten Abdul Muhaimin Muhammad Salleh mengatakan MMEA menerima informasi dari masyarakat tentang kapal yang terdampar di sekitar 0,4 mil laut barat daya Pulau Carey.

Baca juga
5 Pekerja Migran Indonesia Ditembaki Polisi Maritim Malaysia: 1 Tewas, 4 Luka-luka

“Dua orang yang diduga warga negara Indonesia ditemukan di dalam perahu. Satu orang dipastikan tewas di tempat, sementara seorang lainnya terluka dan dibawa ke Rumah Sakit Klang untuk menjalani perawatan,” katanya.

Akibat kejadian ini, KBRI di Kuala Lumpur telah meminta akses kekonsuleran untuk melihat jenazah korban dan menjenguk WNI yang terluka.

KBRI juga akan mengirim nota diplomatik guna mendorong penyelidikan lebih lanjut, termasuk kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan dalam kejadian ini.

Semenatra itu, Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha juga menyinggung soal penyerangan WNI.

"Penembakan dilakukan karena WNI melakukan perlawanan. Dalam insiden tersebut, 1 WNI meninggal dunia dan beberapa luka-luka. Data para korban masih terus didalami," kata Judha dalam keterangannya, Minggu, 26 Januari. 

Artikel lainnya: Viral Komentar Pedas Polwan AKBP Netty Siagian ke Mayor Teddy: Lupa Daratan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait