Korban kebakaran di Los Angeles, Amerika Serikat terus bertambah. Kini korban tewas sudah mencapai angka 24 orang.
Kantor berita AFP, Senin, 13 Januari 2025 melaporkan, data korban tewas tersebut tercatat hingga Minggu 12 Januari. Jumlah ini bisa terus bertambah melihat kebakaran yang masih terus belangsung. Selain itu, sebanyak 180 ribu orang saat ini juga masih mengungsi.
Washington Post melaporkan, kebakaran yang terjadi di Palisade telah menghanguskan 21.317 hektare lahan. Sementara kebakaran di kawasan Eaton telah menghanguskan 14.117 hektare. Total, kebakaran yang terjadi di Los Angeles ini telah menghanguskan lebih dari 37.000 hektare dan menghancurkan sekitar 10.000 bangunan.
Melansir CBS, total kerugian akibat kebakaran tersebut juga terus bertambah. Hingga Jumat, 10 Januari, total kerugian mencapai 60-130 miliar dolar AS atau sekitar Rp979-2.121 triliun. Kerugian terparah dilaporkan terjadi di Santa Monica dan Malibu.
Baca juga
Kebakaran Los Angeles, Kenapa Sulit Dipadamkan? Simak Penyebab dan Kronologinya
Mengutip CNN, pihak berwenang kini melibatkan para napi untuk aktif dalam mencegah kebakaran di Los Angeles. Departemen Pemasyarakatan dan Rehabilitasi California membayar para napi dengan upah US$ 5,80 dan US$ 10,24 per hari.
"Kebakaran hutan merupakan tantangan yang terus-menerus dan berat bagi California, dan kamp kebakaran konservasi CDCR tetap berdedikasi untuk mendukung tanggapan negara bagian," kata Sekretaris Departemen Pemasyarakatan dan Rehabilitasi California, Jeff Macomber.
"Pekerjaan petugas pemadam kebakaran dan staf kami yang dipenjara merupakan bagian penting dari upaya ini, dan komitmen mereka untuk melindungi jiwa dan harta benda selama keadaan darurat ini tidak dapat dilebih-lebihkan," imbuhnya.
Kebakaran Los Angeles mulai terjadi di Distrik Pacific Palisades, pada Selasa, 7 Januari 2025 pagi waktu setempat. Dalam waktu singkat, api menjalar ke sejumlah wilayah termasuk Eaton dan Hollywood Hills. Ribuan hektare lahan pun terkena imbasnya.
Kebakaran ini makin diperparah dengan hadirnya adanya angin Santa Ana. Angin ini bertiup sangat kencang dan diperkirakan mencapai kecepatan hingga 129 km per jam. Angin Santa Ana ini mempercepat penyebaran api hingga sulit untuk dikendalikan.
Selain itu, kekeringan yang berkepanjangan di area itu menciptakan kondisi yang sangat ideal bagi penyebaran api. Para ahli juga menilai dampak perubahan iklim memperburuk intensitas dan frekuensi kebakaran hutan di California.
Artikel lainnya: Kronologi Terbunuhnya Aktor Sandy Permana: Ada Luka Tusuk di Dada, Perut, Leher
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News