Menunya Tempe dan Buncis, Gibran Tolak Makan Bergizi Gratis dari Presiden Prabowo

Program makan bergizi gratis atau MBG resmi meluncur. Program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini berlangsung di 190 wilayah.

Pembagian makan bergizi gratis ini juga dilakukan di SDN 25 Palembang. Beragam reaksi ditunjukkan para siswa terkait menu yang dihidangkan.

Hal ini seperti yang dilontarkan salah seorang siswa bernama Gibran. Dia menolak menyantap makanan tersebut lantaran tidak menyukai menu yang dihidangkan.

"Tidak suka tahu dan tempe, tidak suka buncis, sukanya sayur kangkung, ayam atau ikan," kata Gibran, Senin, 6 Januari 2025.

Baca juga
Makan Bergizi Gratis Batal Dianggarkan Rp15 Ribu, Kini Turun Jadi Rp10 Ribu

Gibran pun mengaku sudah sarapan di rumah sebelum berangkat sekolah. Dia pun menyatakan akan membawa pulang makanan yang disajikan.

"Tadi sudah sarapan di rumah, nanti makanan ini untuk dimakan di rumah saja," kata Gibran.

Namun berbeda dengan Gibran, siswa lainnya bernama Queenza Elena (8) mengaku suka dengan menu tahu dan tempe yang dihidangkan.

"Tadi habis, suka sama makanannya, karena di rumah Bunda suka masak tahu dan tempe, jadi Queen suka," ungkap Queen.

Baca juga
Program Makan Bergizi Gratis 2025, Ini Syarat dan Cara Daftar Jadi Mitra

"Sengaja hari ini tidak sarapan dari rumah, karena dapat makanan gratis ini," kata Queen.

"Harapannya program makan bergizi gratis ini terus berlanjut, karena bisa makan sama-sama dengan teman di kelas," tutup Queen.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Palembang, Adrianus Amri mengatakan, menu makanan yang disajikan ditentukan oleh Badan Gizi Nasional. Untuk anak TK dan SD, BGN menentukan satu porsi makanan senilai Rp6.000 ditambah biaya transport dan lainnya Rp5.000. Sedangkan untuk SMP bahan makanan di angka Rp10.000.

"Untuk dapur umum penyedianya langsung dari Badan Gizi Nasional yang menentukan dapur. Saat ini dapur umum yang sudah siap di wilayah IB 1, kemudian pekan depan wilayah Sukarami dan Kalidoni," kata Adrianus.