Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, mengakui bos rental mobil, IAR, membawa dokumen kepemilikan mobil saat meminta bantuan pendampingan untuk mengambil mobil rental yang dibawa kabur penyewa.
Meski demikian, Polsek Cinangka tetap menolak untuk melakukan pendampingan kepada IAR. Bos rental mobil itu belakangan tewas usai ditembak pelaku saat hendak mengambil mobil miliknya yang dibawa kabur.
AKP Asep beralasan, saat itu pihak korban tak kunjung menunjukkan dokumen yang dibawanya kepada anggota yang piket. Padalah sudah diminta untuk menunjukkan untuk membuktikan pengakuannya sebagai pemilik mobil tersebut.
"Mengacu pada keterangan anggota di kantor, jadi anggota berkali-kali saya tanya, berkali-kali loh, iya memang dia bawa (dokumen kepemilikan mobil), tapi katanya ada di mobil, ada di mobil, tapi nggak ditunjukkan," kata Asep, Minggu, 5 Januari 2025.
Baca juga
Bos Rental Mobil Tewas Ditembak di Rest Area Tol Merak, Sempat Minta Tolong Polisi
"Cuma bilang ada di mobil, ada di mobil, memang betul keterangannya (korban) bawa, tapi ada di mobil, ada di mobil, masa anggota yang ngambil dari mobil dia? Jadi gitu," sambungnya.
Asep menyatakan, pihak korban malah meninggalkan Mapolsek Cinangka saat diminta mengambil dokumen kepemilikan mobil itu.
"Nah iya gitu (diminta untuk ngambil dan menunjukkan malah tidak kembali lagi ke kantor Polsek Cinangka)," ujarnya.
Asep pun mengakui, atas peristiwa tersebut, dia harus jalani pemeriksaan di Propam Polda Banten. "Karena memang prosedurnya seperti itu. Kalau saya sih apa adanya saja, aturan itu kita ikuti saja," ujarnya.
Untuk diketahui, kesaksian soal IAR membawa dokumen kepemilikan mobil yang dibawa kabur penyewa diungkapkan Rizky Agam, anak korban.
Baca juga
Anak Bos Rental Mobil Ungkap Ayahnya Sudah Bawa BPKB, Tapi Ditolak Polsek Cinangka
"Dari polsek enggan atau keberatan mendampingi kita, karena kita katanya dari leasing dan enggak punya LP (laporan polisi)," kata Rizky, Sabtu, 4 Januari 2025.
"Padahal kita pemilik rental langsung, dan membawa bukti BPKB, STNK, dan kunci serep kita bawa," kata Rizky.
Tak hanya itu, Rizky mengaku, almarhum ayahnya sempat menawarkan imbalan resmi agar petugas Polsek Cinangka mau memberikan pendampingan.
"Ayah saya tawarkan ke pihak polsek memberikan uang kerja dia untuk kita, imbalan, lalu petugas telepon kapolsek, ternyata dari kapolsek enggan beri pendampingan ke kita."
"Jadi, dari petugasnya nyuruh kita untuk mengambil sendiri mobil tersebut dan dibawa ke Polsek Cinangka, sedangkan kita tahu mobil itu yang memiliki senjata api," ujarnya.
"Akhirnya, setelah itu mobil kita tahu sudah jalan lagi ke arah Cilegon, akhirnya kita kejar lagi," kata Rizky.
Artikel lainnya: Beredar Kabar Shin Tae-yong Dipecat dari Kursi Pelatih Timnas, PSSI Buka Suara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
