Anak Abah identik sebagai pendukung Anies Baswedan. Julukan ini mulai disematkan ke pendukung Anies pada masa Pilpres 2024. Sementara Ahokers merupakan julukan bagi pendukung Ahok sejak Pilgub Jakarta 2017.
Perseteruan ini dimulai pada Pilgub Jakarta 2017. Saat itu Pilgub Jakarta diikuti tiga paslon yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
AHY-Sylviana diusung Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN. Sementara Anies-Sandiaga diusung Partai Gerindra dan PKS. Sedangkan Ahok-Djarot diusung PDIP, Golkar, Hanura, NasDem.
Perseteruan ini sudah memanas sejak awal kampanye Pilgub Jakarta. Anies-Sandiaga dinilai mengusung isu bernada religius. Sedangkan Ahok-Djarot lebih nasionalis. Dampaknya isu-isu politik identitas sering menjadi bumbu-bumbu dalam kampanye.
Puncak perseteruan ini terjadi saat Ahok 'terpeleset' kasus penistaan agama. Peristiwa itu terjadi saat Ahok, yang merupakan petahana Gubernur Jakarta, melakukan agenda resmi Pemprov di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada September 2016.
Saat itu, Ahok sempat berpidato yang dinilai kontroversial yang menyinggung soal isu Pilgub Jakarta. Pidato ini sempat diunggah di kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta.
Dalam pidatonya, Ahok menyatakan orang Indonesia tidak boleh dibohongi oleh orang-orang yang menggunakan surah Al-Ma'idah ayat 51, supaya tidak memilih calon non-Muslim.
Pernyataan itu mengundang kontroversi. Hal ini pun membuat peta politik memanas dan dibumbui dengan aksi berseri yakni 4 November atau 411 dan Aksi 2 Desember atau 212 pada 2016. Saat itu massa menunut agar Ahok ditahan atas penistaan agama.
Ahok pun akhirnya menjadi tersangka dan dibawa ke pengadilan. Meski masih diperbolehkan ikut Pilgub Jakarta, Ahok akhirnya kalah suara dari Anies. Ahok kemudian dijebloskan ke penjara pada Mei 2017. Sedangkan Anies terpilih menjadi Gubernur Jakarta berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Usai Anies terpilih, dia kerap mendapat kritikan pedas dari Ahok dan Ahokers terkait seluruh kebijakannya, terutama soal penanganan banjir. Bahkan hal ini terus berlangsung hingga Anies ikut dalam Pilpres 2024.
Meski demikian, usai pilpres berlangsung, Anies yang gagal terpilih, kemudian sempat dijagokan oleh PDIP untuk menjadi Cagub. Hal ini pun memunculkan wacana Anies-Ahok di Pilgub Jakarta.
Pada akhirnya duet itu gagal. PDIP lebih memilih pasangan Pramono Anung-Rano Karno untuk ikut dalam Pilgub Jakarta 2024.
Artikel lainnya: Rekomendasi 6 Destinasi Wisata Murah di Bogor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News