Nasib Kuda Nil Usai Diberi Makan Plastik, Taman Safari Ungkap Identitas Pelaku

  • Arry
  • 23 Jun 2024 09:14
Wajah pelaku pemberi makan tas keresek ke kuda nil dan memberikan wottel ke hidung rusa di Taman Safari(ist/ist)

Manajemen Taman Safari Indonesia telah memberikan penanganan khusus kepada kuda nil yang diberikan makan sampah plastik oleh pengunjung. Pihak TSI pun kini telah mengantongi identitas pengunjung tak beradab tersebut.

Vice President Media, Event, and Digital Taman Safari Indonesia, Alexander Zulkarnain menjelaskan, petugas di lapangan langsung sigap benda plastik dari mulut kuda nil sesuai dengan prosedur.

"Tim life and sciences dari Taman Safari Bogor beserta dengan tim perawat satwa melakukan pengecekan kondisi kuda nil tersebut," kata Alexander dalam keterangannya.

Petugas juga langsung mengecek kesehatan kuda nil tersebut. Diketahui, kondisinya kini dalam keadaan baik.

Baca juga
Viral Pengunjung Taman Safari Beri Makan Sampah Plastik ke Kuda Nil dan Sodok Rusa

"Tim Taman Safari Bogor segera melakukan penelusuran pengumpulan data dan fakta di lapangan mengenai kejadian tersebut dan pengunjung yang datang ke tempat kami," ucapnya.

Sementara itu, Head of Media and Digital TSI Bogor, Finky Santika menyatakan tengah menelusuri para pelaku. Pihaknya telah mengantongi plat kendaraan yang digunakan pengunjung tersebut yakni B 1949 CIC.

"Perihal identitas pengunjung tersebut agar yang bersangkutan mendapatkan sanksi peringatan berupa penyataan maaf atas tindakannya tersebut. Sehingga bisa menjadi pelajaran bagi pengunjung lain untuk taat terhadap SOP," kata Finky.

Menurut Finky, pengunjung tersebut tidak hanya memberikan makanan sampah plastik ke kuda nil. Namun juga melakukan sejumlah pelanggaran. Mulai dari membuka jendela mobil di area harimau hingga memasukkan wortel ke hidung hewan.

Baca juga
Reaksi Taman Safari Soal Ulah Pengunjung Kasih Makan Plastik ke Kuda Nil

"Menurut keterangan saksi, pengunjung tersebut juga melanggar SOP di area harimau yakni membuka jendela mobil dan petugas berkali-kali menegur yang bersangkutan," ujarnya.

"Di area zebra, pengunjung ini juga menepuk pantat zebra yang secara aturan dilarang keras. Petugas yang jaga di lokasi juga sudah menegur yang bersangkutan," terangnya.

"TSI sebagai lembaga konservasi yang menjunjung tinggi nilai konservasi dan perlindungan satwa mengutuk dan mengecam keras tindakan pengunjung tersebut," ucapnya.

Artikel lainnya: Kecelakaan Maut Tol Semarang-Batang: Pajero Hantam Truk Tronton, 4 Orang Tewas

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait