Mayat Devi Karmawan, 27 tahun, ditemukan di dalam toren air (tandon) di rumah milik warga di Gang Samid Sian, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Padahal pemilik rumah sering menggunakan air tersebut.
Toren air itu diketahui mengalir ke tiga rumah kontrakan. Salah satu pemilik rumah bernama Trisno merasa curiga karena air dari toren yang biasa dia pakai berbau dan berbusa.
"Air bau dan berbusa itu hari Minggu, 26 Mei, istri saya minta toren dikuras, saya bilang 'Enggak usah, buang saja airnya terus isi lagi' karena saya pikir ada bangkai cicak," kata Trisno.
"Setelah toren dikosongin, terus diisi lagi, airnya sudah enggak berbusa tapi masih bau cuma enggak menyengat makanya kami pakai untuk bersih-bersih seperti mandi, cuci muka, cuci piring, gosok gigi."
Baca juga
Heboh Penemuan Mayat di Dalam Toren Warga di Pondok Aren Tangsel
"Pas Senin pagi, 27 Mei, mau dipakai mandi, air berlendir. Kami sekeluarga tidak berpikir apa-apa, 'Ya sudah dipakai dulu, nanti sore saya kuras'," ujar Trisno.
Trisno kemudian mencoba mengecek toren tersebut sekitar pukul 17.00 WIB.
"Itu toren posisinya terkunci. Pas saya buka, ada benda terlihat seperti bantal, pas dicek ulang ternyata itu jasad manusia. Saya lapor ke Pak RT dan polisi," ujar Trisno.
Trsno mengakui, air dari toren itu kerap digunakan tiga rumah. Namun, penghuni mengaku tidak mengalami gejala apa pun.
"Alhamdulillah enggak gatal-gatal, enggak ada gangguan pencernaan, karena itu air bukan untuk dikonsumsi," kata Trisno.
Meski demikian, Trisno mengakui, usai kejadian ini terungkap, semua piring dan pakaian yang dicuci pakai air toren itu, dia cuci ulang.
Artikel lainnya: Macan Tutul dan Macan Kumbang Terekam Jalan Bareng di Gunung Gede Pangrango
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News