Dinas Pendidikan Jakarta Larang Acara Perpisahan dan Study Tour di Luar Sekolah

Dinas Pendidikan atau Disdik DKI Jakarta melawang sekolah menggelar acara perpisahan dan study tour ke luar kota. Kedua acara itu diharapkan hanya digelar di lingkungan sekolah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik DKI Jakarta Purwosusilo menjelaskan, kebijakan ini diambil usai kasus kecelakaan maut yang dialami rombongan SMK Lingga Kencana Depok saat perpisahan di Subang, Jawa Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

"Jadi perpisahan dan study tour tidak ke mana-mana, hanya di lingkungan sekolah masing-masing menggunakan fasilitas yang ada saja," kata Purwosusilo dikutip dari Antara, Rabu, 15 Mei 2024.

Disdik DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) sejak 30 April 2024. Dalam SE Nomor e-0017/SE/2024 itu dijelaskan bahwa kegiatan perpisahan hanya boleh dilaksanakan di lingkungan sekolah.

Baca juga
Daftar Korban Kecelakaan Bus Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana di Ciater

"Jadi kalau mengadakan di luar sekolah itu memberatkan dari segi biaya dan juga berisiko," kata Purwosusilo.

"Sudah banyak yang mengadukan dan kami sudah tindak lanjuti untuk dibatalkan atau diadakan di sekolah. Semua kami tindak lanjuti dengan memanggil kepala sekolahnya," katanya.

Purwosusilo menjelaskan, sekolah yang tetap ingin menggelar acara perpisahan atau study tour di luar sekolah, diharuskan melalui beberapa tahapan-tahapan pembinaan dan monitoring dari Disdik DKI Jakarta.

"Suku Dinas Pendidikan di wilayah masing-masing juga melakukan monitoring. Kami persuasif, dari awal tindakan persuasif kami lakukan, mulai dari tidak ada tabungan untuk kegiatan akhir tahun dan sebagainya," kata Purwosusilo.

Untuk diketahui, kecelakaan maut dialami rombongan SMK Lingga Kencana Depok usai pulang dari acara perpisahan kelas XII. Bus Putera Faar yang mereka tumpangi terguling di daerah Subang, Jawa Barat.

Sebanyak 11 orang tewas dalam insiden itu. Sebanyak 10 korban tewas berasal dari SMK Lingga Kencana, dan satu dari pengendara di lokasi.