Kesaksian Guru SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan Maut, Ungkap Kecurigaan Ini

  • Arry
  • 12 Mei 2024 13:23
Kecelakaan bus(@piksel/unsplash)

Adewiyah, salah satu guru SMK Lingga Kencana Depok mengisahkan kejadian sebelum bus Putera Fajar terguling di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024 malam. Menurutnya, ada sebuah kecurigaan sebelum insiden itu terjadi.

Adewiyah menjelaskan, bus yang mengalami kecelakaan merupakan satu dari tiga bus yang digunakan membawa pelajar kelas XII SMK Lingga Kencana Depok. Mereka berangkat dari Depok pada Jumat, 10 Mei 2024 untuk perpisahan kelas XII.

"Kita rombongan semuanya tiga bus, pada saat berangkat sempat berwisata dulu Tangkuban Parahu, kemudian langsung ke Bandung untuk merayakan perpisahan kelas XII di Hotel Nalendra Cihampelas," kata Adewiyah, Minggu, 12 Mei 2024.

Menurutnya, awal perjalanan menuju kawasan wisata Ciater bagik-baik saja. Hingga memasuki waktu Sholat Maghrib, bus sempat berhenti untuk istirahat dan sholat.

Baca juga
Bus Wisata Pelajar SMK Depok Alami Kecelakaan Maut di Subang, Polisi: 4 Tewas

"Bus sebelum istirahat magrib, masih normal tak masalah, namun setelah melanjutkan perjalanan setelah makan di RM Bang Jun dan salat Magrib, tiba-tiba sekitar lima (menit) perjalanan, bus langsung oleng dan menabrak Mobil Feroza serta tiga motor sebelum akhirnya terguling," ujar Adewiah, Minggu, 12 Mei 2024.

"Saat mobil oleng dan menabrak Feroza anak-anak langsung menjerit sambil mengucapkan takbir. Allahu Akbar, Allahu Akbar. Akhirnya mobil terguling, dan kita sudah tak tahu apa-apaan lagi," ucapnya.

Adewiyah mengaku tidak mengetahui penyebab bus oleng hingga terjadi kecelakaan maut. Namun, murid-muridnya sempat bercerita kondektur bus sempat memperbaiki kendaraannya saat istirahat saat sholat Maghrib.

"Kata anak-anak yang melihat memperbaiki mobil tersebut, kondektur memperbaiki di bagian rem, diduga remnya blong," kata dia.

Baca juga
Korban Tewas Usai Bus Siswa SMK Lingga Kencana Terguling di Ciater Bertambah Jadi 11

Adewiyah menjelaskan, jumlah siswa yang ada di Bus Putera Fajar tersebut berjumlah 53 orang. Selain itu para murid didampingi tiga guru dan empat kru bus. Total ada 60 orang di dalam bus tersebut.

"Siswa kami yang meninggal semuanya berjumlah sembilan orang dan satu orang guru," ucapnya.

Meski demikian, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kecelakaan tersebut. Pihak kepolisian hanya menduga bus oleng lantaran rem blong.


Selanjutnya kronologi kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok >>>

 

Kecelakaan maut dialami bus pariwisata yang berisi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Dpok, Jawa Barat. Bus terguling di Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast menjelaskan, kecelakaan ini terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024 sekitar pukul 18.35 WIB. Saat itu bus Trans Putera Fajar bernopol AD 7524 OG tengah mengarah dari Bandung menuju Subang.

"Kendaraan Bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG dating dari arah selatan menuju utara pada saat melaju pada jalan yang menurun oleng ke kanan menabrak kendaraan Feroza dari arah berlawanan," kata Jules Abraham.

Usai bus oleng dan menabrak mobil, kendaraan itu kemudian terguling. Sebanyak tiga motor yang diparkir di bahu jalan pun ikut tertabrak bus yang terguling itu.

"Bus terguling ke kiri posisi ban kiri di atas dan terselusur sehingga menabrak tiga kendaraan jenis roda dua yang terparkir di bahu jalan," katanya.

"Bus terhenti setelah menabrak tiang yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung tepatnya di depan Masjid As Sa-dah," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait